Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hamengkubuwono, Paku Alam, Pakubuwono, Mangkunegara, Apa Bedanya?

Kompas.com - 08/10/2021, 15:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keraton Surakarta dan Yogyakarta merupakan dua pecahan Kerajaan Mataram Islam yang dikenal sebagai pusat kebudayaan Jawa.

Bagi masyarakat Jawa, gelar Hamengkubuwono, Paku Alam, Pakubuwono, Mangkunegara tentunya juga tidak lagi asing di telinga.

Namun, tahukah Anda perbedaan antara keempat gelar yang disandang oleh para penerus wangsa Mataram Islam tersebut?

Berikut ini perbedaan Hamengkubuwono, Paku Alam, Pakubuwono, dan Mangkunegara.

Hamengkubuwono

Hamengkubuwono adalah gelar yang diperoleh Pangeran Mangkubumi, pendiri dan pembangun Keraton Yogyakarta.

Pangeran Mangkubumi merupakan putra Sunan Amangkurat IV, raja Mataram kedelapan, dari istri selir bernama Mas Ayu Tejawati.

Ketika Kerajaan Mataram Islam diperintah oleh Sunan Pakubuwono III dari Surakarta, Pangeran Mangkubumi melakukan pemberontakan karena menolak persekutuan antara Mataram dan VOC.

Perlawanan Pangeran Mangkubumi akhirnya berhenti setelah diadakan Perjanjian Giyanti pada 1755.

Perjanjian ini merupakan peristiwa yang menandai pecahnya Mataram Islam menjadi dua bagian.

Salah satu poin yang mendasar dari Perjanjian Giyanti adalah bahwa Pangeran Mangkubumi berhak menjadi raja yang pusat pemerintahannya di Yogyakarta.

Pada 13 Maret 1755, Pangeran Mangkubumi dinobatkan sebagai raja pertama Ngayogyakarta Hadiningrat dengan gelar Sri Sultan Hamengku Buwono I.

Hak untuk menguasai wilayah Mataram di Yogyakarta ini sifatnya turun temurun hingga sekarang.

Dapat disimpulkan bahwa Hamengkubuwono adalah gelar bagi penguasa Kesultanan Yogyakarta.

Baca juga: Sri Sultan Hamengkubuwono I, Pendiri Kesultanan Yogyakarta

Pakubuwono

Gelar Pakubuwono pertama kali disandang oleh Pangeran Puger atau dikenal juga sebagai Sunan Ngalaga, raja Mataram Islam ketujuh.

Gelar ini kemudian digunakan oleh cucunya, Raden Mas Proboyoso, putra Amangkurat IV sekaligus kakak tiri Pangeran Mangkubumi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com