Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/03/2024, 11:24 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Kepiting tapal kuda telah hidup di laut selama lebih dari 400 juta tahun. Mereka memainkan peran penting dalam ekosistem Pantai Timur serta menjadi sumber daya yang berharga bagi penelitian medis.

Salah satu keunikan kepiting tapal kuda adalah darahnya yang berwarna biru. Darah birunya dipanen untuk peneliti medis dan digunakan oleh pembuat obat dan perangkat medis untuk menguji kotoran berbahaya dalam vaksin, prostetik, dan obat-obatan intravena.

Selain itu, kepiting tapal kuda umum digunakan sebagai umpan untuk menangkap belut dan siput laut. Dan telur-telur mereka merupakan makanan penting bagi subspesies burung simpul merah.

Darah biru kepiting tapal kuda

Darah kepiting tapal kuda berwarna biru karena oksigen berbasis tembaga yang membawa protein hemocyanin. Darah hewan ini juga mengandung sel kekebalan penting yang sangat sensitif terhadap bakteri beracun.

Baca juga: Fosil Capit Kepiting Terbesar Ditemukan, Seperti Apa?

Ketika sel-sel tersebut bertemu dengan bakteri yang menyerang, mereka menggumpal di sekitarnya dan melindungi seluruh tubuh kepiting tapal kuda dari racun.

Para ilmuwan menggunakan sel darah ini untuk mengembangkan tes yang disebut Limulus Amebosit Lisat (LAL), yang digunakan memeriksa kontaminasi pada vaksin baru.

Teknik ini telah digunakan di seluruh dunia sejak tahun 1970-an untuk mencegah pemberian suntikan yang mengandung bakteri jahat.

Dengan demikian, kepiting tapal kuda memiliki banyak manfaat bagi manusia, hewan lain, dan lingkungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com