Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tanda Orang Sedang Jatuh Cinta Menurut Sains

Kompas.com - 18/02/2024, 10:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Saat jatuh cinta, tentu ada beberapa perubahan yang terjadi di diri seseorang. Misalnya, ia menjadi lebih bersemangat, selalu membicarakan orang yang disuka, dan sebagainya.

Menariknya, para ilmuwan telah melakukan serangkaian studi untuk memahami apa itu cinta dan menjelaskan apa artinya "jatuh cinta".

Otak orang yang sedang jatuh cinta terlihat sangat berbeda dengan otak orang yang mengalami hubungan platonis atau sekadar nafsu. Penelitian yang dipimpin oleh Helen Fisher, peneliti senior di Kinsey Institute, Indiana University, telah mengidentifikasi karakteristik psikofisiologis yang sering dikaitkan dengan otak orang yang sedang jatuh cinta.

Namun, penelitian ilmiah ini secara historis berfokus pada hubungan monogami dan heteroseksual, sehingga belum tentu relevan untuk semua orang.

Baca juga: Bagaimana Cinta Memengaruhi Otak Manusia?

Tanda orang jatuh cinta

Berikut adalah beberapa ciri-ciri orang yang sedang jatuh cinta menurut sains.

1. Menganggapnya istimewa

Saat seseorang sedang jatuh cinta, ia mulai menganggap orang yang disuka sebagai sosok yang istimewa dan mungkin menjadi sedikit terobsesi dengannya.

Fisher mengatakan bahwa hal pertama yang terjadi ketika seseorang jatuh cinta adalah orang tersebut memberikan makna khusus pada orang yang ia suka. Segala sesuatu tentang orang tersebut menjadi istimewa, seperti hobi, pekerjaan, atau selera musiknya.

2. Fokus pada hal positif

Saat sedang jatuh cinta, seseorang cenderung mengidealkan orang yang ia suka, memusatkan perhatian pada hal-hal positifnya sambil mengabaikan sifat negatif pasangannya. Tidak jelas apakah hal ini merupakan hal yang baik dalam hubungan jangka panjang.

Sebuah studi tahun 2011 yang diterbitkan dalam Journal of Family Theory & Review mengamati penelitian tentang idealisasi dalam hubungan dan tidak dapat menentukan apakah hal itu merupakan prediktor yang baik untuk kepuasan pernikahan.

Baca juga: Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan untuk Jatuh Cinta?

Penelitian Fisher menunjukkan, mereka yang sedang jatuh cinta juga fokus pada peristiwa-peristiwa sepele dan objek-objek yang mengingatkan mereka pada orang yang mereka cintai.

Fisher menemukan bahwa sebagian besar pria dan wanita akan mengingat hal-hal sepele yang dikatakan dan dilakukan pasangan mereka, dan mereka juga mengingat momen-momen tersebut di kepala mereka.

Perhatian yang terfokus ini juga diperkirakan disebabkan oleh peningkatan kadar dopamin, pembawa pesan kimiawi di otak dan sumsum tulang belakang, serta lonjakan norepinefrin, zat kimia yang terkait dengan peningkatan memori dengan adanya rangsangan baru, khususnya rangsangan yang membangkitkan emosi.

3. Emosi tidak stabil

Jatuh cinta seringkali berujung pada ketidakstabilan emosi dan fisiologis. Menurut artikel tahun 2017 di Jurrnal Philosophy, Psychiatry, & Psychology, jika ekstrem, perubahan suasana hati ini bisa serupa dengan perilaku orang-orang yang menyalahgunakan narkoba, yaitu kebutuhan untuk mencari dan bersama orang tersebut dapat memicu perilaku berbahaya.

Fisher berpendapat, cinta romantis dianggap mirip dengan kecanduan, tetapi "kecanduan cinta" itu bersifat positif jika cinta itu berbalas dan baik, dan bisa negatif jika yang terjadi adalah kebalikannya.

Baca juga: Ada 6 Jenis Cinta, Mana Paling Cocok Untukmu?

4. Selalu memikirkannya

Orang yang sedang jatuh cinta bisa menghabiskan banyak waktu memikirkan orang yang ia cintai. Sebuah penelitian kecil terhadap 10 wanita dan 7 pria melaporkan, peserta studi menghabiskan lebih dari 85% waktu mereka untuk memikirkan kekasih mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com