Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/02/2024, 18:56 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Saat seseorang merasa mudah marah, hal-hal kecil yang biasanya tidak mengganggunya dapat membuatnya merasa kesal atau gelisah. Ketegangan yang diakibatkannya dapat membuat seseorang menjadi lebih sensitif terhadap situasi stres.

Kondisi mudah marah yang ekstrem terkadang dapat mengindikasikan kondisi yang mendasarinya, seperti penyakit tertentu atau mungkin juga merupakan tanda kondisi kesehatan mental, seperti kecemasan atau depresi.

Penyebab mudah marah menurut sains

Untuk dapat mengatasinya, berikut adalah beberapa penyebab seseorang mudah marah menurut sains.

1. Kurang tidur

Kurang tidur dapat menyebabkan depresi dan kecemasan. Kondisi ini dapat membuat seseorang sulit tertidur atau bisa juga terjadi akibat kurang tidur.

Tidur adalah cara tubuh mengisi ulang dan memperbaiki dirinya sendiri. Pola tidur hanya beberapa jam dalam semalam akan berujung pada kurang tidur.

Baca juga: Mengapa Beberapa Orang Menangis Saat Marah?

Seseorang tidak hanya bisa mengalami depresi akibat kurang tidur, ia juga bisa menjadi lebih mudah tersinggung dan agresif terhadap orang lain.

2. Lapar

Jika kita lupa makan saat sedang sibuk, tubuh mungkin tidak memikirkan makanan, tetapi otak membutuhkannya. Jadi, semakin lama tubuh tidak makan, kita akan semakin rewel.

Melewatkan makan dapat menyebabkan kadar glukosa darah turun, yang merangsang otak melepaskan hormon tertentu, seperti adrenalin dan kortisol.

Hormon tersebut merupakan hormon stres. Dan ketika hormon-hormon ini membanjiri aliran darah, kita mungkin mengalami kegugupan, kegelisahan, konsentrasi buruk, dan energi rendah. Kita juga cenderung melampiaskan rasa frustrasi pada orang lain.

3. Kecanduan kafein

Tidak ada yang salah dengan minum secangkir kopi untuk memulai hari, namun mungkin saja kafein menyebabkan kecanduan.

Baca juga: Apakah Cuaca Panas Bisa Membuat Orang Cepat Marah?

Bahkan, dalam dosis kecil, kafein dapat menyebabkan kecemasan, yang berdampak negatif pada suasana hati. Jika rutin mengonsumsi kafein, kekurangan kafein juga bisa menyebabkan perasaan mudah marah.

Kita tidak harus berhenti mengonsumsi kafein sama sekali, tetapi mengurangi asupan kafein mungkin dapat mengurangi rasa mudah marah.

4. Menstruasi

Merupakan hal yang lumrah bagi perempuan untuk menghadapi suasana hati yang berfluktuasi. Baik sedang menstruasi atau menopause, perubahan kadar hormon diyakini bertanggung jawab atas naik turunnya emosi ini.

Saat sedang menstruasi, perempuan sering mengalami penurunan hormon progesteron secara tiba-tiba beberapa hari sebelum menstruasi, sehingga dapat memicu rasa cemas, gelisah, dan suasana hati yang buruk. Demikian pula, wanita menopause mengalami penurunan kadar estrogen dan progesteron.

5. Gangguan mood

Menjadi mudah marah dan mudah tersinggung juga bisa mengindikasikan gangguan mood, seperti gangguan bipolar atau depresi. Jika kita tidak dapat menentukan penyebab suasana hati buruk atau menemukan cara untuk memperbaikinya, mungkin kita mengalami ketidakseimbangan kimiawi di otak.

Baca juga: Mengapa Kuda Nil Marah Saat Melihat Manusia? 

Rendahnya tingkat neurotransmitter seperti serotonin dan dopamin dapat berdampak negatif pada suasana hati. Selain merasa mudah marah, kita mungkin kehilangan minat pada aktivitas favorit, mengasingkan diri, atau mengalami konsentrasi yang buruk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com