Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Panas saat Siang, Kambing Liar Alpen Pilih Keluar Malam Hari

Kompas.com - 16/02/2024, 20:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ibex Alpen atau spesies kambing liar yang hidup di Pegunungan Alpen di Eropa biasanya akan mencari rumput yang ditemukan di dataran rendah pada siang hari.

Namun sebuah studi menunjukkan hewan tersebut makin enggan untuk keluar di siang hari.

Baca juga: Mengapa Kotaku Semakin Panas?

Kambing bertanduk besar itu sekarang menghabiskan lebih banyak waktu untuk beristirahat saat siang dan baru pergi mencari makan di malam hari.

Tetapi hal tersebut menimbulkan risiko yang besar bagi hewan, mengingat ancaman serigala yang mengintai dalam kegelapan di area tempat mereka mencari makan.

"Bagi spesies ini, aktif di malam hari adalah sebuah masalah," kata ahli ekologi perilaku Universitas Ferrara, Stefano Grignolio.

Mengutip Science Alert, Jumat (16/2/2024) tempat mencari kambing yang terbuka memberikan lebih sedikit perlindungan bagi mereka untuk melarikan diri dari serigala.

Dengan hipotesis itu, ahli memperkirakan akan menemukan aktvitas malam hari yang lebih tinggi di kawasan yang tidak terdapat serigala, misalnya di Swiss.

Tetapi kenyataannya tidak demikian.

"Kami menemukan bahwa aktivitas kambing malah lebih tinggi di wilayah yang terdapat serigala," ungkap Francesca Brivio, ahli ekologi lain dari Universitas Ferrara.

Alasan keluar malam hari

Jadi apa sih yang membuat hewan-hewan ini memilih untuk mencari makan di malam hari?

Saat peneliti melakukan pelacakan 47 ibex antara tahun 2006 hingga 2019, peningkatan aktivitas malam hari terjadi setelah hari-hari dengan suhu maksimum yang tinggi.

Baca juga: Cuaca Panas Akibat Perubaan Iklim Sebabkan Lebih Banyak Nyamuk

Jadi nampaknya mamalia berdarah panas ini memprioritaskan mencari perlindungan dari panas meski aka peningkatan risiko menghadapi predator.

Populasi ibex Alpen sempat menyusut menjadi hanya 100 individu pada tahun 1800-an karena penggunaan senjata api di kalangan pemburu.

Berkat larang berburu pada tahun 1854 dan upaya konservasi, spesies ini dapat berkembang biak kembali dan kini jumlahnya mencapi puluhan ribu.

Namun rendahnya keragaman genetik yang ada pada populasi kambing liar membuat mereka rentan terhadap beberapa ancaman seperti penyakit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com