Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/11/2023, 11:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah studi baru menemukan ternyata bayi telah belajar bahasa sebelum mereka lahir.

Hasil tersebut didapat setelah peneliti melakukan percobaan pada bayi yang baru lahir. Dalam percobaan tersebut, bayi dapat mengenali bahasa yang digunakan ibu mereka.

Baca juga: Pertama Kali, Operasi Otak Janin dalam Kandungan Dilakukan

Hal tersebut pun mengisyaratkan bahwa pembelajaran bahasa mungkin dimulai sebelum kelahiran.

"Kami sudah lama mengetahui bahwa janin dapat mendengar menjelang akhir masa kehamilan," kata Judit Gervain dari Universitas Padua dari Italia.

"Bayi yang baru lahir dapat mengenali suara ibu mereka dan lebih menyukainya dibandingkan suara perempuan lainnya. Bayi bahkan dapat mengenali bahasa yang digunakan ibu mereka selama kehamilan," papar Gervain, seperti dikutip dari New Scientist, Jumat (24/11/2023).

Aktivitas otak

Untuk mengetahui lebih lanjut, Gervain dan rekan-rekannya mempelajari aktivitas otak 49 bayi berusia antara satu hingga lima hari dari ibu yang berbahasa Prancis.

Setiap bayi baru lahir dipasangi topi kecil yang berisi 10 elektroda yang ditempatkan dekat dengan wilayah otak yang terkait dengan persepsi bicara.

Tim kemudian memutar rekaman yang dimulai dengan hening selama 3 menit, kemudian cuplikan cerita Goldilocks dan Tiga Beruang selama 7 menit dalam bahasa Inggris, Prancis, dan Spanyol dalam urutan berbeda, diikuti dengan keheningan lainnya.

Saat bayi mendengarkan audio berbahasa Prancis, tim melihat lonjakan sinyal otak yang disebut korelasi temporal jangka panjang, yang terkait dengan persepsi dan pemrosesan ucapan. Sinyal-sinyal ini berkurang ketika bayi mendengar bahasa lain.

Baca juga: Apakah Bayi Bisa Lahir di Luar Angkasa?

Temuan ini menyiratkan bahwa bayi mungkin sudah mengenali bahasa ibu mereka sebagai bahasa yang lebih penting.

Tim peneliti pun berharap bisa melakukan eksperimen yang melibatkan bayi dengan ibu yang berbicara dalam bahasa berbeda, khususnya bahasa Asia atau Afrika, untuk melihat seberapa umum hasilnya.

Studi dipublikasikan di Science Advances.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com