KOMPAS.com - Nyamuk, serangga yang sering mengganggu terutama di malam hari, selalu menarik perhatian peneliti yang ingin memahami perilaku dan preferensinya.
Penelitian terbaru dari Universitas Washington telah mengungkapkan ketertarikan nyamuk terhadap satu warna tertentu.
Baca juga: Mengapa Nyamuk Sering Berdenging di Dekat Telinga?
Akan tetapi, apakah nyamuk benar-benar bisa melihat warna?
Dilansir dari Prevention, Rabu (22/11/2023), mereka dapat mendeteksi warna hanya jika terdapat karbon dioksida (CO2) di sekitarnya.
Selain itu, bau dan isyarat tubuh seperti panas dan uap air juga dapat memicu respons nyamuk terhadap warna.
Studi terbaru tahun 2022 dari University of Washington yang diterbitkan di Nature Communications menyimpulkan bahwa nyamuk yellow fever mungkin tertarik pada beberapa warna, terutama merah, oranye, dan cyan (biru-hijau).
Temuan ini menunjukkan bahwa warna saja, tanpa adanya bau seperti karbon dioksida, tidak berpengaruh signifikan pada perilaku nyamuk.
Penelitian ini menyatakan bahwa nyamuk menunjukkan preferensi terhadap warna merah hanya setelah mendeteksi karbon dioksida (CO2) yang dikeluarkan oleh manusia saat bernapas.
Namun, jika tidak ada karbon dioksida di sekitar sumber warna, nyamuk tidak menunjukkan respons serupa terhadap warna tertentu.
Nyamuk mungkin tertarik pada warna merah karena cahaya yang berinteraksi dengan kulit manusia memantulkan warna kemerahan.
Baca juga: Benarkah Nyamuk Wolbachia Sebabkan Japanese Encephalitis?
“Saat cahaya berinteraksi dengan kulit manusia, apa pun pigmentasi kulitnya, cahaya akan memantulkan warna kemerahan,” jelas Nancy Troyano, ahli entomologi dan Direktur Pendidikan dan Pelatihan Operasi di Ehrlich Pest Control.
Oleh karena itu, warna ini mungkin menjadi isyarat bagi nyamuk untuk menemukan lokasi inangnya.
Meskipun umumnya diasumsikan bahwa nyamuk mengasosiasikan warna merah dengan darah ahli entomologi mengatakan bahwa hal tersebut tidak mungkin karena penglihatan nyamuk buruk.
“Meskipun nyamuk dapat melihat dengan mata majemuk, ketajaman penglihatannya buruk dan mereka tidak dapat melihat gambar dengan jelas,” ujar Timothy Best, ahli entomologi di Terminix.
Nyamuk sebenarnya menggunakan tiga mekanisme penginderaan berbeda termasuk mendeteksi gas pernapasan, mengidentifikasi inang secara visual, dan menggunakan reseptor penginderaan panas.