Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Bongkahan Emas, Batu Ini Ternyata Meteorit Langka

Kompas.com - 24/11/2023, 15:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Pada tahun 2015, seorang pria bernana David Hole melakukan pencarian menggunakan detektor logam di Maryborough Regional Park dekat Melbourne, Australia.

Tak diduga, ia menemukan sesuatu yang tidak biasa, yakni sebuah batu yang sangat berat, berwarna kemerahan, dan tergeletak di tanah liat kuning.

Hole kemudian membawanya pulang dan mencoba berbagai cara untuk memecah batu itu karena ia yakin ada bongkahan emas di dalam batu tersebut.

Pasalnya, Maryborough berada di kawasan Goldfields, tempat penggalian emas di Australia yang mencapai puncak kejayaan pada abad ke-19.

Untuk memecah batu temuannya, Hole mencoba menggunakan gergaji batu, penggiling sudut, bor, bahkan menyiram benda itu dengan asam. Namun, tidak ada yang bisa membuat celah pada batu itu.

Baca juga: Apa Itu Meteorit?

Beberapa tahun kemudian, Hole baru mengetahui bahwa batu yang ia temukan bukanlah bongkahan emas, melainkan meteorit langka.

Lebih berharga dari bongkahan emas

Menurut ahli geologi Museum Melbourne, Dermot Henry, batu itu terbentuk ketika mereka melewati atmosfer sehingga bagian luarnya meleleh dan atmosfer membentuknya.

Meski tidak bisa memecah batu tersebut, Hole masih penasaran dan kemudian membawanya ke Museum Melbourne untuk diidentifikasi.

Henry mengaku telah melihat banyak batu yang orang-orang anggap sebagai meteorit. Namun, selama 37 tahun bekerja di museum dan memeriksa ribuan batu, Henry mengatakan hanya dua dari penekuan tersebut yang merupakan meteorit sungguhan.

Para peneliti telah menerbitkan makalah ilmiah yang mengidentifikasi meteorit berusia 4,6 miliar tahun, yang mereka namai Maryborough.

Beratnya mencapai 17 kilogram, dan setelah menggunakan gergaji berlian untuk memotong sepotong kecil, para peneliti menemukan komposisinya memiliki persentase besi yang tinggi.

Baca juga: Meteorit Berusia 4,6 Miliar Tahun Ungkap Asal-usul Air di Bumi

Setelah terbuka, terlihat tetesan kecil mineral logam yang mengkristal di dalamnya, yang disebut chondrules.

Menurut Henry, meteorit menyediakan bentuk eksplorasi ruang angkasa yang paling mudah. Batuan itu dapat membawa kita kembali ke masa lalu, memberikan petunjuk mengenai usia, pembentukan, dan kimiawi tata surya.

Beberapa meteorit memberikan gambaran sekilas tentang bagian dalam Bumi. Pada beberapa meteorit, memiliki ‘debu bintang’ yang bahkan lebih tua dari tata surya, yang menunjukkan proses terbentuk dan berevolusinya bintang.

Para peneliti berpendapat, meteorit Maryborough jauh lebih langka daripada emas sehingga jauh lebih berharga bagi ilmu pengetahuan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com