Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potongan Asteroid Bennu Pertama Telah Mendarat di Bumi

Kompas.com - 06/10/2023, 09:33 WIB
Sarah Adhira Rahmah,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Contoh material asteroid Bennu yang dibawa oleh salah satu misi National Aeronautics and Space Administration (NASA), yakni OSIRIS-REx baru saja tiba di bumi pada akhir September lalu.

Kapsul pembawa contoh asteroid baru saja mendarat pada 24 September 2023 di area Departemen Pertahanan Utah, Amerika Serikat.

Baca juga: Misi ke Asteroid Bennu Ungkap Mengapa Permukaan Asteroid Berbatu?

Pelepasan kapsul tersebut diabadikan OSIRIS-REx melalui the Touch-and-Go Camera System pada pesawat OSIRIS-REx (TAGCAMS’s NavCam 1) dan dipublikasikan oleh NASA pada 3 Oktober 2023.

Dalam rekaman kapsul itu dijatuhkan, terlihat sebagian kecil area bumi pada sisi kiri ujung rekaman. Selain itu, terlihat pula cahaya matahari yang ada di sisi atas gambar.

Dikutip dari UniverseToday, kapsul contoh asteroid dijatuhkan dari pesawat di Bennu pada pukul 4.42 AM dengan jarak 100000 kilometer dan kecepatan 44500 kilometer per jam.

Kapsul mulai mendarat pada jam 8.44 AM, sementara kecepatannya saat mendarat diketahui sebesar 18 kilometer per jam.

Pendaratan ini dilakukan menggunakan dua parasut untuk mencegah kapsul hancur akibat kecepatan jatuh yang sangat tinggi.

Misi sejak 3 tahun lalu

Dilansir dari laman resmi NASA, Sabtu (29/9/2023), misi pengambilan contoh material asteroid Bennu ini dilakukan sejak 3 tahun yang lalu.

Namun, misi ini ternyata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan misi lebih lama daripada yang diprediksi.

“Masalah yang paling terasa adalah di sana sangat banyak material, sehingga membutuhkan waktu lebih lama bagi kami untuk mengumpulkannya,” kata Christopher Snead, Deputi OSIRIS-REx pimpinan kurasi dari NASA’s Johnson Space Center.

Baca juga: Pesawat Ruang Angkasa NASA Tinggalkan Asteroid Bennu Menuju Bumi

Anggota tim kurasi NASA bersama dengan spesialis pemulihan Lockheed Martin mengawasi setelah berhasil melepas tutup tabung pengembalian contoh asteroid Bennu.NASA/Robert Markowitz Anggota tim kurasi NASA bersama dengan spesialis pemulihan Lockheed Martin mengawasi setelah berhasil melepas tutup tabung pengembalian contoh asteroid Bennu.

Sedang dianalisis secara detail

Contoh material asteroid Bennu saat ini sedang dianalisis secara detail sampai ke skala atom. Lindsay Keller, anggota tim analisis dari NASA’s Johnson Space Center menyebutkan bahwa instrumen dan fasilitas yang digunakan pada analisis ini adalah yang terbaik.

Analisis yang dilakukan antara lain berupa pengamatan cepat contoh asteroid melalui mikroskop elektron atau scanning electron microscope (SEM), pengukuran gelombang infra-merah, dan difraksi sinar X (XRD) agar diperoleh informasi yang lebih komprehensif.

SEM mampu memberikan analisis morfologi dan sifat kimiawi dari contoh, sedangkan pengukuran inframerah bisa memberikan informasi apakah contoh mengandung mineral terhidrasi dan partikel organik.

Sementara itu, XRD bersifat sangat sensitif terhadap perbedaan mineral sehingga mampu mengidentifikasi jenis atau bahkan proporsi mineral pada contoh.

Mengutip Space.com, tim peneliti memprediksi massa contoh berkisar 250 gram. Namun, saat ini jumlah akurat dari material contoh Bennu masih dihitung dan akan diumumkan pada 11 Oktober 2023.

Contoh material asteroid yang dibawa OSIRIS-REx diharapkan dapat dipelajari selama beberapa dekade ke depan dan dianggap memegang informasi-informasi penting atas masa awal tata surya.

Baca juga: Wahana NASA Bocor, Terlalu Banyak Kumpulkan Sampel Asteroid Bennu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com