Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Seseorang Tidak Bisa Mencium Bau Badannya Sendiri?

Kompas.com - 07/09/2023, 12:30 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat berada di ruang tertutup atau transportasi publik, sangat mudah untuk mencium bau badan orang lain. Sebaliknya, kita jauh lebih sulit untuk merasakan bau dari badan sendiri.

Jadi mengapa kita tidak bisa merasakan aroma tubuh dengan kepekaan yang sama saat mencium bau orang lain?

Manusia sebenarnya tidak buruk dalam hal penciuman. Hidung manusia memiliki sekitar 400 reseptor penciuman berbeda yang mampu mendeteksi 10 jenis bau dan lebih dari 1 triliun aroma.

Indera penciuman bahkan diperkirakan merupakan salah satu indera pertama yang dikembangkan manusia.

Sebuah penelitian menemukan, manusia lebih baik dalam mendeteksi senyawa aromatik tumbuhan dibandingkan anjing. Hal itu berkat sejarah evolusi kita sebagai pemburu-pengumpul.

Baca juga: Mengapa Ada Orang yang Punya Bau Badan?

Tidak bisa mencium bau badan sendiri

Dilansir dari Live Science, Rabu (9/6/2023) meski kita bisa mencium bau sendiri misalnya dengan mengendus ketiak, seiring berjalannya waktu, seseorang menjadi tidak peka terhadap aroma tertentu.

"Hal yang sama juga terjadi pada bau apa pun yang rutin kita temui. Seperti parfum atau bagian dalam rumah," papar Hiroaku Matsunami, ahli neurobiologi molekuler di Duke University.

Proses tersebut dikenal sebagai kelelahan penciuman. Meski penyebabnya belum sepenuhnya dipahami tetapi diduga hal tersebut disebabkan oleh perubahan pada reseptor penciuman atau cara otak merespon suatu penciuman.

Itu dapat diatur ulang dengan mencium area yang lebih sedikit kelenjar keringat, seperti siku atau lengan bawah.

Kendati demikian kemampuan untuk mendeteksi bau bisa meningkat dalam situasi tertentu.

Misalnya, jika seseorang makan sesuatu yang berbau bawang putih, kemungkinan besar akan mencium bau badannya melalui keringat dan air liur.

Baca juga: Mengapa Buku Punya Bau yang Khas?

 

Hubungan bau dengan kesehatan

Penelitian juga menemukan hubungan antara bau dengan penyakit. Napas yang berbau seperti bau busuk bisa menjadi indikasi diabetes yang tidak diobati.

Sedangkan tifus membuat keringat seseorang berbau seperti roti yang baru dipanggang. Atau orang dengan penyakit Parkinson diduga mengeluarkan bau kayu dan musky.

Selain kesehatan, aroma tubuh juga terkait dengan hubungan sosial.

Dalam sebuah penelitian, para ilmuwan meminta wanita untuk mengendus kaos pria yang menghindari produk beraroma.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com