Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/08/2023, 18:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG


KOMPAS.com - Dampak El Nino yang dimulai sejak beberapa bulan lalu menurut ilmuwan telah memengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia.

Para ilmuwan telah memperingatkan dampak El Nino yang dikombinasikan dengan pemanasan global dapat membuat suhu yang lebih tinggi dan fenomena cuaca ekstrem.

Dampak El Nino pada kehidupan manusia

Namun tidak hanya itu saja, berikut beberapa potensi dampak El Nino bagi kehidupan manusia.

  • Penyakit

Salah satu dampak fenomena El Nino terhadap kesehatan manusia adalah potensi penyebaran penyakit.

Dikutip dari Phys, Selasa (15/8/2023) penyakit yang ditularkan melalui vektor, seperti malaria dan demam berdarah, telah terbukti semakin banyak terjadi saat suhu meningkat. Hal tersebut dapat makin memburuk ketika terjadi El Nino dan pemanasan global yang parah.

"Kita dapat melihat dari El Nino sebelumnya bahwa ada peningkatan dan wabah berbagai penyakit yang ditularkan melalui vektor dan penyakit menular lainnya di sekitar daerah tropis, wilayah yang paling terpengaruh oleh El Nino," kata Madeleine Thomson, dari Wellcome Trust.

Baca juga: Apakah Dampak Fenomena El Nino pada Suhu Global?

Peningkatan tersebut berasal dari dua dampak El Nino terhadap cuaca, yakni curah hujan yang tidak biasa yang meningkatkan tempat perkembangbiakan bagi penular seperti nyamuk.

Selain itu, efek El Nino juga telah menyebabkan suhu meningkat. Peningkatan suhu ini telah mempercepat laju penularan berbagai penyakit menular. El Nino pada tahun 1998 telah dikaitkan dengan epidemi malaria besar di Dataran Tinggi Kenya.

  • Kesehatan

Sulit untuk menghitung dengan tepat seberapa besar kontribusi El Nino terhadap peristiwa cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan salah satunya kebakaran hutan.

Akan tetapi, gelombang panas sebagai dampak fenomena El Nino ini sendiri menimbulkan bahaya yang signifikan bagi kesehatan.

"Terkadang disebut silent killer karena Anda belum tentu melihatnya sebagai ancaman. Tapi gelombang panas sebenarnya membunuh lebih banyak orang daripada jenis peristiwa cuaca buruk lainnya," kata Gregory Wellenius, kepala pusat iklim dan kesehatan di Universitas Boston.

Lebih dari 61.000 orang diperkirakan tewas akibat panas di Eropa saja pada musim panas lalu, ketika tidak ada El Nino. Sementara itu, pada Juli 2023 kini telah dikukuhkan sebagai bulan terpanas dalam catatan sejarah iklim dunia.

Baca juga: Apakah Dampak Fenomena El Nino terhadap Cuaca di Indonesia?

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com