Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/08/2022, 17:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Pelangi adalah busur warna-warni yang dibuat oleh tetesan air hujan. 

Jenis pelangi yang paling umum terbentuk ketika sinar matahari mengenai tetesan air hujan pada sudut yang tepat (42 derajat). 

Pelangi merupakan ilusi optik karena ia sebenarnya tidak ada di tempat tertentu di langit.

Penampilan pelangi bergantung posisi seseorang melihatnya dan posisi matahari bersinar. 

Matahari atau sumber cahaya lainnya biasanya berada di belakang orang yang melihat pelangi.

Baca juga: Kenapa Pelangi Hanya Muncul Setelah Hujan?

Apakah di planet lain ada pelangi?

Ilustrasi pelangiSHUTTERSTOCK/MIKE MAREEN Ilustrasi pelangi

Unsur-unsur yang diperlukan untuk membuat pelangi adalah sinar matahari dan air hujan. 

Dilansir dari BBC Science Focus Magazine, saat ini, tidak ada planet lain yang diketahui memiliki air cair di permukaannya atau memiliki air dalam jumlah yang cukup di atmosfernya untuk membuat hujan.

Namun, tetesan cairan lain dapat membiaskan sinar matahari dan menyebarkannya ke dalam warna komponennya, seperti yang dilakukan tetesan air di Bumi.

Di bulan Saturnus, Titan, misalnya, atmosfernya kaya akan tetesan metana cair yang hampir pasti membentuk hujan. 

Atmosfer Titan sangat berkabut, artinya mungkin jarang ada sinar matahari, tetapi masih ada kemungkinan pelangi metana dapat terbentuk. 

Baca juga: Mengapa Pelangi Berbentuk Setengah Lingkaran?

Jika memang ada, pelangi metana akan terlihat sangat mirip dengan pelangi terestrial, tetapi lebih luas karena indeks bias metana yang berbeda dibandingkan dengan air.

Fenomena serupa lainnya, yang disebut 'glory', terjadi di Venus dan disebabkan oleh tetesan asam sulfat yang ada di atmosfer planet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com