Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Proses Pelangi Terjadi dan Penjelasannya Menurut Sains

Kompas.com - Diperbarui 19/12/2022, 08:54 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu hal yang sering ditunggu banyak orang selepas hujan adalah pelangi. Pelangi adalah lengkungan cahaya berwarna-warni yang biasanya muncul di langit setelah hujan.

Namun apa sebenarnya pelangi itu? Mengapa pelangi tidak selalu muncul setiap habis hujan?

Baca juga: Apa yang Menyebabkan Fenomena Pelangi Kembar?

Syarat terjadinya pelangi

Pelangi tidak serta merta terjadi setiap setelah hujan. Terdapat beberapa faktor yang harus dipenuhi agar bisa terbentuknya pelangi.

Faktor yang pertama adalah matahari harus berada di atas garis horizon. Cahaya matarhati juga tidak boleh terhalang oleh awan, pegunungan, atau halangan lainnya.

Selain itu, posisi matahari harus berada sedikit lebih rendah. Jika kita berada di posisi yang sama dengan garis horison, maka matahari perlu berada disudut 42 derajat agar pelangi bisa terlihat dari tempat kita berdiri.

Pelangi selalu muncul pada sisi langit yang berlawanan dengan matahari.

Jadi, ketika Anda melihat pelangi, posisi matahari akan berada di belakang Anda. Karena ini lah, udara pada sisi langit yang berlawanan dengan Anda harus mengandung banyak butiran air, seperti setelah hujan.

Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Ternyata Pelangi Terbaik di Bumi Ada di Hawaii

Pelangi tidak hanya terjadi pada saat setelah hujan. Pelangi juga bisa terbentuk asalkan memenuhi syarat yang telah disebutkan di atas.

Contohnya di air terjun atau di pantai dekat tebing yang berombak kencang sehingga banyak percikan air ke udara. Pada kedua kondisi ini, Anda mungkin melihat pelangi.

Proses terjadinya pelangi

Pelangi adalah fenomena alam yang merupakan proses optik. Proses terbentuknya matahari melibatkan tiga tahap yaitu refleksi, dispersi, dan refraksi.

Proses yang pertama yaitu refleksi. Butiran air di udara bisa berfungsi seperti cermin kecil. Ketika cahaya matahari menyinari butiran air, sebagian besar cahaya akan dipantulkan kembali.

Ketika terjadi hujan, udara akan mengandung banyak butiran air yang membentuk seperti tirai dan masing-masing butiran air yang kecil tersebut akan memantulkan kembali cahaya matahari yang datang.

Namun, Anda pasti bertanya-tanya: cahaya matahari berwarna putih, mengapa pelangi berwarna-warni?

Jawaban dari pertanyaan ini berkaitan dengan proses yang kedua yaitu dispersi. Dispersi cahaya merupakan fenomena terurainya suatu cahaya.

Baca juga: Apakah Pelangi Memiliki Ujung?

Cahaya matahari terlihat berwarna putih. Ketika cahaya matahari mengenai dan dipantulkan oleh butiran air, cahaya akan terdispersi dan melebar sehingga tampak warna-warni yang ada di pelangi.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com