Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/03/2022, 21:02 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Jaringan sklerenkim pada tumbuhan adalah jaringan pendukung yang terdiri dari berbagai jenis sel kayu keras.

Sklerenkim merupakan salah satu dari tiga jenis jaringan dasar pada tumbuhan.

Dua jenis lainnya adalah jaringan parenkim (jaringan hidup berdinding tipis) dan jaringan kolenkim (jaringan pendukung hidup dengan dinding tidak teratur).

Ciri-ciri jaringan sklerenkim

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, berikut adalah ciri-ciri jaringan sklerenkim:

Baca juga: Jaringan Pembuluh Tumbuhan, Xilem dan Floem

  • Sel sklerenkim biasanya merupakan sel mati yang memiliki dinding sekunder yang sangat menebal yang mengandung lignin.
  • Sel-selnya kaku dan tidak dapat diregangkan dan biasanya ditemukan di bagian tubuh tumbuhan yang tidak tumbuh, seperti kulit kayu atau batang dewasa.
  • Sel sklerenkim memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda.

Jenis sel sklerenkim

Sel sklerenkim memiliki berbagai bentuk dan ukuran, tetapi dua jenis utamanya adalah serat dan sklereid.

Serat adalah sel yang memanjang dengan ujung runcing saling mengunci sehingga memberikan dukungan maksimum untuk tanaman. 

Baca juga: Struktur Tumbuhan Lumut

Serat sering terbentuk dalam untaian dan dapat ditemukan hampir di mana saja di tubuh tumbuhan, termasuk batang, akar, dan daun. 

Banyak dari serat ini, termasuk bulu biji, serat daun, dan serat kulit kayu, merupakan sumber bahan baku penting untuk tekstil dan barang anyaman lainnya.

Sedangkan, sklereid sangat bervariasi dalam bentuk dan ditemukan di berbagai jaringan tanaman, seperti periderm, korteks, empulur, xilem, dan floem. 

Sklereid juga terdapat pada daun serta buah-buahan dan merupakan cangkang keras dari kacang- kacangan. 

Dikenal sebagai sel batu, sklereid juga bertanggung jawab atas tekstur berpasir kulit buah pir dan jambu biji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com