Struktur Tumbuhan Lumut

KOMPAS.com - Lumut (divisi Bryophyta) adalah salah satu dari, setidaknya, 12.000 spesies tanaman darat kecil yang tidak berpembuluh. 

Secara ekologis, lumut memecah substrat yang terbuka, melepaskan nutrisi untuk penggunaan tanaman yang lebih kompleks. 

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, lumut juga membantu dalam pengendalian erosi tanah dengan menutup permukaan dan menyerap air serta penting bagi ekonomi nutrisi dan air dari beberapa jenis vegetasi.

Adapun spesies lumut yang penting secara ekonomi adalah spesies dalam genus Sphagnum yang membentuk gambut.

Baca juga: Peran Lumut Kerak dalam Ekosistem

Struktur tumbuhan lumut

Tumbuhan lumut memiliki struktur yang berbeda dengan tumbuhan lain. 

Tubuh tumbuhan lumut ada yang berbentuk tumbuhan kecil dan tegak, misalnya lumut daun (Bryopsida), ada yang berbentuk lembaran, misalnya lumut hati (Hepaticopsida).

Tumbuhan lumut yang kecil memiliki tinggi 1 - 2 cm, sedangkan tumbuhan lumut yang besar memiliki tinggi sekitar 20 cm.

Dilansir dari Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut adalah penjelasan mengenai struktur tumbuhan lumut:

1. Akar

Pada bryophyta, struktur mirip akar yang berfungsi membawa air dan nutrisi ke jaringan adalah rizoid.

Baca juga: Ciri-ciri Tumbuhan Lumut

Rizoid merupakan struktur menyerupai rambut atau benang-benang yang berfungsi untuk melekatkan tubuh pada tempat tumbuhnya dan menyerap air serta garam-garam mineral.

Air dalam tumbuhan lumut diserap oleh rizoid secara imbibisi kemudian diedarkan ke seluruh bagian tubuh melalui proses difusi.

2. Tidak memilik sistem pembuluh pengangkut

Tumbuhan lumut tidak memiliki sistem pembuluh pengangkut yang khusus untuk mengangkut air dan mineral, pendistribusian air dan mineral terjadi secara difusi. 

3. Daun dan batang 

Daun tumbuhan lumut umumnya tipis dan tersusun dari beberapa lapis sel. 

Pada ujung batang tumbuhan lumut, terdapat titik tumbuh yang menyebabkan tumbuhan lumut tumbuh memanjang dan tidak tumbuh membesar.