Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Telah Mengidentifikasi Subvarian BA.3 Omicron, Seperti Apa Karakteristiknya?

Kompas.com - 07/03/2022, 12:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan sudah ada beberapa subvarian Omicron yang telah diidentifikasi hingga saat ini, di antaranya termasuk BA.1, BA.1.1, BA.2, dan BA.3.

"Saat ini (subvarian Omicron) yang paling menonjol yang telah terdeteksi di seluruh dunia adalah BA.1, BA.1.1 dan BA.2. Ada juga BA.3 dan garis keturunanan lainnya," ujar Pimpinan Teknis Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove seperti dilansir dari Times of India, Minggu (6/3/2022).

Sebuah studi yang telah dipublikasikan pada 18 Januari 2022 lalu di Journal of Medical Virology, juga telah mengonfirmasi keberadaan subvarian BA.3.

"Studi kami menemukan, bahwa tidak ada mutasi spesifik untuk garis keturunan BA.3 pada protein spike. Sebaliknya, ini adalah kombinasi mutasi pada protein spike BA.1 dan BA.2," kata peneliti studi.

Baca juga: Subvarian BA.2 Omicron Meningkat, Studi Ungkap Tanda-tanda Keparahan

Para peneliti mengungkapkan bahwa subvarian BA.3 pertama kali terdeteksi di barat laut Afrika Selatan. Menurut penelitian tersebut, hanya 0,013 persen dari total genome sequence yang diunggah ke database GISAID, yang merupakan BA.3 dari Omicron. Sedangkan, subvarian yang paling banyak ditemukan ialah BA.1.

Studi lebih lanjut pun menunjukkan mutasi pada BA.3 lebih sedikit dibandingkan BA.1. Tim peneliti menyatakan, bahwa penyebaran subvarian BA.3 yang lebih rendah dan menyebabkan sedikit kasus infeksi ini, mungkin diakibatkan hilangnya enam mutasi virus dari BA.1 atau virus mendapatkan dua mutasi dari BA.2.

Sehingga tim peneliti menduga mutasi tersebut menjadi salah satu alasan mengapa BA.3 memiliki jumlah infeksi yang lebih rendah.

Sebelumnya, Van Kerkhove mengatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam tingkat keparahan yang ditimbulkan dari infeksi subvarian BA.1, maupun BA.2. Akan tetapi, sejumlah laporan ilmiah menegaskan masih ada ancaman lain dai virus corona, karena pandemi Covid-19 belum berakhir.

Tingkat keparahan virus

Tingkat keparahan yang dimiliki varian virus corona terhadap seseorang bergantung pada bagaimana kondisi tubuh. Sementara ini, varian Omicron dianggap sebagai varian virus corona yang lebih ringan di antara yang lainnya.

Pasalnya, selama gelombang ketiga Covid-19, tercatat lebih sedikit kasus rawat inap yang disebabkan Omicron dibandingkan gelombang Delta. Namun demikian, varian ini memiliki tingkat penularan yang cepat.

WHO pun telah meninjau tingkat keparahan yang disebabkan varian Omicron melalui data penelitian dari ilmuwan Jepang terhadap hamster.

Baca juga: WHO Resmi Masukkan Subvarian BA.2 Son of Omicron Jadi Variant of Concern

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com