Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Optimistis 2024 Makin Moncer, CSG Bidik Pendapatan Rp 1,1 Triliun

Kompas.com - 01/03/2024, 18:43 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis properti tahun 2024 diprediksi akan semakin moncer. Salah satu faktor pemicunya adalah perhelatan politik Pemilu yang berjalan aman, damai, dan lancar.

Hal tersebut mengemuka dalam acara Citra Swarna Group (CSG) Media Luncheon 2024 dengan tema "Membaca Peluang Ekspansi Bisnis Property Tahun 2024” yang digelar di Hutan Kota by Plataran, Kamis (29/2/2024).

Direktur Sales & Marketing CSG Felicia Simon mengungkapkan, CSG percaya diri membidik peningkatan pendapatan tahun 2024 menjadi senilai Rp 1,1 triliun.

Optimisme ini berbasis catatan pendapatan pada 2023 lalu yang mencapai angka Rp 900 miliar atau melebihi target Rp 600 miliar.

Baca juga: Pasar Rumah Tapak Apik, Pengembang Asing Aktif Gaet Developer Lokal

"Target ini di luar pendapatan dari akuisisi commercial building," ungkap Felicia.

Felicia menuturkan, sumber pendapatan terbesar CSG masih dari proyek landed residential, baik yang sedang berjalan maupun yang baru.

Menurutnya, tahun ini CSG tidak hanya fokus pada pengembangan rumah dan ruko, tapi juga pada bisnis lain dengan mengakuisisi Siantar City Square, di Pematang Siantar, satu commercial building di Palembang, dan penjajakan di wilayah Jawa Timur.

"Ekspansi CSG juga akan dilakukan ke wilayah Medan, Bogor, Palembang, Balikpapan, ditambah satu di Jabodetabek," imbuh Felicia.

Sementara untuk proyek perumahan CSG di kawasan Karawang, Bogor dan Serang, pengembangannya juga tidak berhenti di lahan yang dikuasai.

Ekspansi CSG ini adalah strategis bisnis sebagai pengembang properti skala nasional.

Baca juga: Nama Besar Pengembang Masih Jadi Magnet Pembeli Properti

Terkait bank lahan, Felicia mengatakan, saat ini CSG menguasai 300 hektar, dan akan terus bertambah.

Sementara Senior Vice President (SVP) Non-Subsidized Mortgage Division BTN Mochamad Yut Penta mengatakan, prospek properti tahun 2024 akan sangat menjanjikan di mana secara demografi Indonesia sangat menjajikan.

"Di Indonesia setiap tahunnya ada sekitar 800.000 keluarga baru yang perlu rumah, jadi kita strong ya, basisnya dari segi demografi industri properti kita kuat," cetus Penta.

Menurutnya, industri properti di Indonesia kondisinya masih tetap stabil. Di saat ekonomi naik turun, industri properti tetap tumbuh. Saat pertumbuhan ekonomi negatif, industri properti turun tapi tetap positif.

"Tetapi saat ekonomi naik tinggi, industri properti naik tapi tidak terlalu tinggi alias stabil," ucapnya.

Penta menambahkan, potensi bagi bisnis properti ke depan masih relatif besar. Saat ini, angka backlog perumahan mencapai 9,9 juta keluarga.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com