Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Rumah Tapak Apik, Pengembang Asing Aktif Gaet Developer Lokal

Kompas.com - 29/02/2024, 10:49 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

KOMPAS.com - Pasar rumah tapak di Jabodetabek menunjukkan performa positif dan stabil.

Para pengembang telah menunjukkan ketangguhannya dengan secara aktif meluncurkan klaster-klaster baru.

Bahkan kota-kota yang sebelumnya lebih sepi pun ikut bergabung dengan memperkenalkan klaster-klaster baru.

Faktor-faktor seperti aksesibilitas yang baik ke jalan tol dan transportasi umum, reputasi pengembang, dan fasilitas komersial yang mendukung menjadi hal yang sangat penting ketika calon pembeli mempertimbangkan untuk membeli unit rumah tapak.

Head of Advisory, JLL Indonesia, Vivin Harsanto menyampaikan, para pengembang terus meluncurkan produk-produk baru, juga kawasan perumahan skala besar baru di Bogor dan Tangerang.

Selain itu, pengembang asing secara aktif bermitra dengan pengembang lokal, menghasilkan usaha patungan.

"Pengembang asing juga aktif mencari kesempatan untuk bermitra dengan pengembang lokal yang sudah memiliki lahan siap bangun," ujarnya dalam rilis pers pada Rabu (28/02/2024).

Baca juga: Ada 9.019 Rumah Tapak Baru di Jadebotabek, Tangerang Terbanyak

Beberapa proyek telah diperkenalkan di Tangerang, dengan lebih banyak lagi yang akan diluncurkan di Bekasi dan Bogor.

Adapun Semester 2-2023, pasokan rumah tapak baru di Jabodetabek kurang lebih sebanyak 10.200 unit.

Kemudian total permintaan rumah tapak kurang lebih sebanyak 10.100 unit. Dan, rata-rata penjualan 84 persen.

"Dampak positif dari insentif pemerintah yang dikeluarkan oleh pemerintah perihal keringanan pajak bersyarat cukup terlihat dari peningkatan pasokan baru dan penjualan rumah tapak di semester kedua yang tumbuh pesat," jelas Vivin Harsanto.

Pasar perumahan tapak akan terus berkembang. Khususnya, pemerintah telah memperkenalkan peraturan baru yang memberikan pembebasan PPN untuk perumahan hingga akhir tahun 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com