Ada 9.019 Rumah Tapak Baru di Jadebotabek, Tangerang Terbanyak

JAKARTA, KOMPAS.com - Meskipun pasokan kumulatif perumahan tapak tetap stabil sepanjang tahun 2023, pertumbuhan pasokan yang signifikan terlihat pada Semester II dibandingkan Sementara I-2023.

Berdasarkan Laporan Kondisi Pasar Properti di Jabodetabek pada Semester II-2023 yang dirilis oleh Cushman & Wakefield Indonesia, dari total 9.019 unit rumah tapak baru di Jabodetabek, 65 persennya ada di Tangerang.

Baca juga: Sekian Harga Rumah Tapak di Jabodetabek yang Banyak Dipilih Pembeli

“Sebanyak 9.019 unit rumah tapak baru yang hadir di wilayah Jabodetabek dan Karawang. Tangerang terus mendominasi dan menyumbang 65 persen total pasokan perumahan baru,” ungkap Analyst Strategic Consulting Cushman & Wakefield Jakarta, Rani Haryatininingrum.

Sementara itu, 14 persen dari rumah tapak baru di berada di wilayah Bogor-Depok. Sisanya berada di lokasi lain di Jabodetabek dan Karawang.

Unit segmen atas tetap menjadi mayoritas pasokan baru selama semester ulasan sebesar 27,5 persen dari total pasokan.

Sementara itu, rumah tapak dari segmen menengah juga banyak diproduksi dengan persentase sebesar 25,9 persen.

“Keyakinan pengembang dalam menawarkan rumah mewah yang teramati pada Semester I-2023, masih berlanjut. Ini mencerminkan adanya optimisme pasar pada segmen ini,” papar Rani.

Baca juga: Rumah Tapak Masih Jadi Favorit di Daerah Sekitar IKN

Sebagai tambahan, harga tanah rata-rata di Jabodetabek per Desember 2023 mencapai sekitar Rp 12,4 juta per meter persegi per bulan atau naik 1,6 persen dari tahun 2022.

Berbagai kemajuan infrastruktur transportasi merupakan hal yang menjadi alasan adanya kenaikan harga tanah di beberapa area Jabodetabek.