Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Indonesia 1, Bakal Pencakar Langit Tertinggi Kedua di Indonesia

Kompas.com - 21/06/2023, 19:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lepas dari proses negosiasi utang piutang yang tengah dilakukan oleh PT Acset Indonusa Tbk dan PT Surya Indonesia Satu Property (SISP), anak usaha PT Media Properti Indonesia (MPI) yang berada di bawah naungan Media Group, proyek Indonesia 1 sejatinya layak dinanti.

Betapa tidak, jika kelak tuntas konstruksinya dan tegak berdiri, Indonesia 1 yang mencakup dua menara kembar, bakal menjadi pencakar langit tertinggi kedua dan ketiga di Indonesia.

Kehadirannya betul-betul mengubah visual cakrawala kawasan nomor wahid Jakarta, CBD Thamrin, menggenapi The Plaza, Keraton at The Plaza, Kempinski Indonesia Hotel and Residences, UOB Plaza, Mandarin Oriental Hotel, Wisma Nusantara, Menara BCA, dan lain-lain.

Dengan ketinggian masing-masing 306 meter untuk North Tower dan 303,5 meter untuk South Tower, Indonesia 1 laik disejajarkan dengan Autograph Tower sebagai pencetak sejarah supertall gelombang pertama di Indonesia.

Supertall adalah pencakar langit yang dirancang dengan ketinggian lebih dari 300 meter. Dan, Autograph Tower yang berada di Kompleks Thamrin Nine, saat ini merupakan pencakar langit terjangkung di Indonesia yang mengangkasa 382,9 meter.

Baca juga: Penyelesaian Megaproyek Indonesia 1 Terancam Mundur

Sebelumnya, predikat tertinggi digenggam oleh Gama Tower yang menjulang 285,5 meter. Gedung milik konglomerat bersaudara Ganda dan Martua Sitorus ini selama enam tahun dimahkotai sebagai pencakar langit tertinggi di Indonesia sejak 2016. 

Nah, kembali ke Indonesia 1 yang peletakan batu pertamanya dihadiri Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada 2015, terancam mundur dari target.

SISP sebagai pemilik baru sekaligus pengembang proyek jumbo dengan estimasi gross development value (GDV) Rp 8 triliun ini, dianggap belum membayar sepenuhnya kewajiban yang telah dikerjakan oleh PT Acset Indonusa Tbk selaku kontraktor pelaksana.

Proyek ini pun terancam mundur dari target sebelumnya yang dijadwalkan tuntas tahun 2024.

Sekretaris Perusahaan PT Acset Indonusa Tbk Kadek Ratih Paramita Absari membenarkan hal itu ketika dikonfirmasi secara khusus oleh Kompas.com, Selasa (20/6/2023).

"Iya betul. Pelaksanaan pembangunan proyek Indonesia 1 saat ini tertunda karena menunggu kami dalam proses penyelesaian kewajiban yang akan dibayarkan oleh owner," ungkap Kadek Ratih.

Baca juga: Resmi Caplok Saham China Sonangol, Media Group Pemilik Sepenuhnya Pencakar Langit Indonesia 1

Berapa kewajiban yang harus dibayar SISP? Kadek mengatakan masih dihitung, dan bersifat confidential.

Fakta Indonesia 1:

1. Pengembang

Proyek ini dikembangkan oleh SISP yang telah mengakuisisi seluruh 100 persen saham China Sonangol Real Estate (CSRE) pada Desember 2021.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com