Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Ikan Keramba Jaring Apung Danau Toba Diturunkan Jadi 10.000 Ton

Kompas.com - 18/06/2022, 05:30 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Demi pelestarian lingkungan dan ekosistem Danau Toba, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara terus menata dan penertibkan Keramba Jaring Apung (KJA) yang produksi ikannya mencapai 30.000 ton per tahun.

Targetnya, sampai akhir 2023, produksi ikan cuma 10.000 ton saja setiap tahunnya.

Ketua Tim Penataan KJA Danau Toba Binsar Situmorang mengatakan, penataan dan penertiban sedang dilakukan di KJA yang berada di tujuh kabupaten lingkar danau yaitu Toba, Samosir, Karo, Tapanuli Utara, Simalungun, Humbanghasundutan dan Dairi.

"Lagi penataan, seluruh kabupaten sudah disurati gubernur. Produksi 10.000 ton per tahun, sudah dialokasikan per kabupaten," kata Binsar, Jumat (17/6/2022).

Penataan dan penertiban tidak hanya untuk KJA milik perorangan, yang dikelola perusahaan atau korporasi juga diberlakukan.

Baca juga: Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan Memasuki Tahap Lelang

"Sampai 2023, kalau tidak bisa membersihkan dan menertibkan, ada sanksinya," imbuhnya.

Staf ahli gubernur bidang hukum, politik dan pemerintah ini mengungkapkan, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumut akan bekerja sama dengan pakar lingkungan dari LIPI dan ITB untuk membahas layak atau tidak KJA dengan produksi 10.000 per tahun.

Kemudian mata pencarian pengganti untuk masyarakat yang menggantungkan hidup dari keramba.

"Kita tata, kita cari alih mata pencariannya, apakah di bidang perikanan atau pertanian. Tidak kita korbankan mereka, sama-sama kita jaga lingkungan lebih baik lagi. Kalau bisnis perikanan pengen lebih besar, bagaimana danau kita, nanti lebih rusak. Ini harus kita tata ulang," ujar Binsar.

Ditanya berapa persentase KJA yang sudah ditata dan tertibkan, Binsar mengaku tidak ingat. Datanya ada di Dinas Perikanan, dia hanya memastikan jumlahnya sudah menurun.

"Sebelum dilakukan penertiban 30.000 ton, sekarang sudah di bawah 20.000 ton, total dari tujuh kabupaten. Daya tampung 10.000, kita mengarah ke sana. Kalau melanggar, kita keluarkan sanksinya," katanya mengulang.

Baca juga: Mulusnya Akses Jalan Geopark Huta Ginjang, Spot Nikmati Indahnya Danau Toba

Tak hanya itu, Binsar juga enggan memberikan keterangan mengenai penataan khusus untuk acara Women 20 Summit yang akan diselenggarakan di Parapat, Kabupaten Simalungun, pada 18-21 Juli 2022 yang akan dihadiri 15 delegasi dari negara anggota Group of Twenty (G20).

Dia malah mengimbau masyarakat pemilik KJA untuk tidak mengotori danau.

"Tidak ada penataan khusus, tapi kita informasikan ada tamu 20 negara, tolong ini dijaga. Jangan dikotori, jangan ada kesalahan teknis tidak mendukung," kata mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumut ini.

Kesepakatan tujuh kabupaten

Tujuh kabupaten lingkar danau sepakat menertibkan semua KJA untuk melestarikan Danau Toba yang kini masuk Unesco Global Geoparks.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com