Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Jabodebek, Kota Ini Alami Kenaikan Indeks Harga Properti Residensial Tertinggi

Kompas.com - 18/05/2022, 19:20 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah kota di Indonesia mengalami pertumbuhan indeks harga properti residensial tertinggi pada Triwulan I-2022.

Sebagaimana hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia Triwulan I-2022 yang dilakukan terhadap sampel developer di 18 kota.

Meliputi Jabodebek dan Banten, Bandung, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Manado, Makasar, Denpasar, Pontianak.

Lalu Pekanbaru, Samarinda, Banjarmasin, Bandar Lampung, Palembang, Padang, Medan, Batam dan Balikpapan.

Baca juga: Kota Depok Catat Kenaikan Indeks Harga Rumah Tertinggi di Jabodetabek

Hasil SHPR mengindikasikan bahwa harga properti residensial di pasar primer tumbuh meningkat pada periode tersebut.

Seperti tercermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) Triwulan I-2022 yang tercatat 1,87 persen (yoy).

Lebih tinggi dari pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 1,47 persen (yoy), maupun dibandingkan 1,35 persen (yoy) pada Triwulan I-2021.

Kenaikan ini terjadi pada seluruh tipe rumah, yaitu kecil, menengah, dan tipe besar. Di mana masing-masing tumbuh sebesar 2,01 persen (yoy), 2,18 persen (yoy) dan 1,11 persen (yoy).

Angka tersebut lebih tinggi dari 1,99 persen (yoy), 1,48 persen (yoy), dan 0,93 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya.

Secara spasial, pertumbuhan IHPR tertinggi terjadi di Kota Manado 5,07 persen (yoy), diikuti Yogyakarta 4,00 persen (yoy), dan Pontianak 3,97 persen (yoy).

Adapun secara triwulanan, IHPR pada Triwulan I-2022 juga tercatat tumbuh meningkat sebesar 0,68 persen (qtq), lebih tinggi dibandingkan 0,29 persen (qtq) pada Triwulan IV-2021.

Meningkatnya pertumbuhan harga properti residensial secara triwulanan utamanya didorong kenaikan harga rumah tipe kecil dan tipe menengah.

Baca juga: Pemerintah Optimistis Pasar Properti Residensial Tumbuh Positif Tahun 2022

Di mana masing-masing tumbuh sebesar 0,54 persen (qtq) dan 1,10 persen (qtq), lebih tinggi dibandingkan 0,17 persen (qtq) dan 0,38 persen (qtq) pada triwulan IV-2021.

Sementara itu, kenaikan indeks harga tipe rumah besar cenderung stabil pada kisaran 0,39 persen (qtq) pada Triwulan I-2022.

Peningkatan pertumbuhan IHPR Triwulan I-2022 didorong penyesuaian harga yang dilakukan developer sejak awal tahun 2022 dengan berlakunya insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP).

Namun besarnya dikurangi secara terukur (tapering) dibandingkan tahun 2021.

Secara spasial, peningkatan IHPR terutama didorong kenaikan di Kota Surabaya sebesar 1,39 persen (qtq) dan Yogyakarta 1,65 persen (qtq), serta perkembangan yang stagnan di Samarinda pada Triwulan I-2022.

Pada Triwulan I-2022, peningkatan pertumbuhan IHPR secara tahunan sejalan dengan kenaikan inflasi biaya tempat tinggal konsumen rumah tangga.

Hal ini terindikasi dari laju Indeks Harga Konsumen (IHK) sub kelompok pemeliharaan, perbaikan, dan keamanan tempat tinggal/perumahan (Tahun Dasar 2018=100) pada angka 2,59 persen (yoy), lebih tinggi dari 2,21 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com