Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Kota Pindah, Begini Mekanisme Pengelolaan Aset Negara di Jakarta

Kompas.com - 19/01/2022, 06:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sidang Paripurna DPR RI secara resmi mengesahkan Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara (IKN) menjadi Undang-Undang (UU).

Dengan disahkannya payung hukum tersebut, maka rencana pembangunan IKN bernama Nusantara, bisa mulai direalisasikan.

Pindahnya IKN, menimbulkan konsekuensi kosongnya gedung-gedung pemerintah yang ditinggalkan pegawainya.

Pertanyannya, bagaimana mekanisme pengelolaan gedung-gedung pemerintah yang merupakan aset atau barang milik negara (BMN) di Jakarta tersebut?

Baca juga: Deretan Infrastruktur yang Akan Dibangun di IKN Nusantara

Dalam Draft UU IKN, dijelaskan bahwa dalam rangka pemindahan ibu kota negara, BMN yang sebelumnya digunakan oleh Kementerian atau Lembaga di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan/atau provinsi lainnya wajib dialihkan pengelolaannya kepada menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan.

Pengelolaan BMN dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pemindahtanganan dan pemanfaatan.

Pemindahtanganan BMN melalui pemindahtanganan tidak boleh dilakukan terhadap barang yang memiliki kriteria:

  • Cagar budaya
  • Memiliki arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan
  • Memiliki nilai budaya bagi penguatan kepribadian bangsa.

Hal ini sebagaimana diatur dalam Pasal 29 UU IKN:

Dalam rangka pemindahtanganan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2) huruf a, pemilihan badan usaha dapat dilakukan dengan cara:

a. penunjukan badan usaha yang seluruh atau sebagian modalnya dimiliki oleh negara; dan/atau

b. tender.

Pemindahtanganan BMN dengan nilai sampai dengan Rp 100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah) dilakukan dengan persetujuan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan.

Sementara pemindahtanganan BMN dengan nilai di atas Rp 100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah) dilakukan dengan persetujuan Presiden.

Pemindahtanganan BMN dilaporkan kepada DPR sesuai mekanisme pertanggungjawaban keuangan negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com