Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HSBC Terapkan Sistem Hybrid Working Pasca-pandemi

Kompas.com - 09/09/2021, 08:30 WIB
Audrey Aulivia Wiranto,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  HSBC berencana menerapkan sistem kerja yang sangat berbeda setelah wabah virus corona menurun.

Sebanyak 70 persen karyawan mendukung model kerja hybrid secara permanen dan anggaran perjalanan bisnisnya dipotong separuh.

Direktur Utama HSBC Noel Quinn mengatakan, karyawan kembali bekarja di kantor akan sia-sia, jika tidak belajar dari 18 bulan terakhir.

Di semua cabang kantor HSBC, rata-rata memiliki lebih dari 90 persen staf yang bekerja dari rumah selama pandemi, melakukan pemotongan biaya dan mengubah haluan dalam bisnis utama.

Baca juga: Meski Permintaan Terbatas, Pasokan Perkantoran di CBD Jakarta Bertambah

Mengutip Bloomberg, HSBC mengharapkan dapat mengurangi penggunaan ruang kantor sebesar 40 persen dan tidak memperbarui banyak sewa di pusat kota selama beberapa tahun ke depan.

Mereka beralih ke kebijakan sekitar dua karyawan per meja, tidak termasuk cabang, dan bahkan telah menghapus lantai eksekutif di kantor pusat Canary Wharf di London.

Quinn mengharapkan, staf yang mampu bekerja dari kantor akan diizinkan untuk tiga hari dalam seminggu masuk ke kantor.

Di samping itu, ia juga memperhitungkan tentang manfaat etos budaya kerja di kantor daripada di rumah.

"Saya tidak ingin kehilangan DNA dan kerja tim itu. Saya sangat senang bisa kembali ke kantor, bertemu rekan kerja dan mengobrol di koridor atau menyelesaikan pekerjaan secara mendadak, daripada harus memesan panggilan video-conferencing atau panggilan telepon," jelas Quinn.

Selain HSBC, Citigroup juga telah mengisyaratkan perubahan permanen dalam aturan kerja dari rumah.

Sementara Kepala Eksekutif Goldman Sachs Group dan Morgan Stanley berpendapat sebaliknya, karyawan dapat kembali bekerja di kantor dengan memerhatikan beberapa fleksibilitas.

Sebuah survei Bloomberg menunjukkan, 84 persen dari 45 bisnis besar di Amerika Serikat, Eropa dan Asia, berencana untuk menghabiskan lebih sedikit perjalanan pasca-pandemi.

Mayoritas dari mereka yang memotong anggaran perjalanan melihat pengurangan antara 20 persen dan 40 persen, dengan sekitar dua dari tiga di antaranya memangkas pertemuan langsung baik internal maupun eksternal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com