Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merenovasi Vs Merombak Rumah, Apa Saja Perbedaannya?

Kompas.com - 14/08/2023, 21:41 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Merenovasi dan merombak adalah istilah yang umum dalam dunia konstruksi dan desain interior. 

Bagi beberapa orang awam, dua istilah ini dianggap memiliki arti yang sama. Padahal, keduanya berbeda dan dapat membuat perbedaan besar saat mengomunikasikan ruang lingkup pekerjaan Anda kepada calon kontraktor.  

Baca juga: 6 Renovasi Rumah yang Dapat Membuat Anda Dibenci Tetangga

Sederhananya, merombak rumah lebih mendalam daripada merenovasi. Namun, apa yang sebenarnya mendefinisikan istilah-istilah yang tampaknya identik ini?

Nah, dilansir dari Better Homes and Gardens, Senin (14/8/2023), berikut perbedaan merenovasi dan merombak rumah serta opsi mana yang lebih baik untuk proyek rumah Anda.

Perbedaan merenovasi dan merombak rumah 

Ilustrasi merenovasi rumah.Shutterstock/Robert Kneschke Ilustrasi merenovasi rumah.
Renovasi adalah membuat sesuatu yang lama terlihat dan terasa baru, sedangkan perombakan adalah membuat sesuatu yang baru dari sesuatu yang lama. 

Perbedaannya terletak pada tujuan proyek Anda. Jika hanya menyegarkan ruangan dengan sentuhan akhir dan perlengkapan baru, Anda melakukan renovasi.

Namun, apabila ingin merobohkan satu atau dua dinding, menata ulang denah lantai, dan menambahkan kamar mandi atau lemari tambahan, Anda melakukan perombakan. 

Baca juga: 6 Mitos Merenovasi Rumah yang Tidak Perlu Dipercaya

Proses merenovasi rumah 

Renovasi melibatkan pembaruan tampilan rumah dengan tetap mempertahankan tata letak dan struktur yang ada.

Jika Anda membeli rumah karena jatuh cinta dengan denahnya, tetapi tidak sabar untuk merobek wallpaper yang sudah usang, inilah saatnya melakukan renovasi.

Renovasi umumnya lebih mudah dilakukan sendiri daripada perombakan karena sebagian besar tugas renovasi, termasuk mengecat, memasang lantai, mengganti lemari, dan menukar lampu, dapat dilakukan sendiri atau para DIYer pemula sekalipun.

Tugas-tugas yang termasuk dalam ranah merombak rumah, seperti menggali fondasi untuk penambahan, membingkai ulang rumah, dan mengubah rute pipa ledeng dan listrik untuk memindahkan dinding, tidak bisa dilakukan sendiri. Anda harus menggunakan jasa kontraktor, tukang, atau ahli.  

Baca juga: 8 Kesalahan Merenovasi Dapur yang Sering Dilakukan Pemilik Rumah

Selain itu, renovasi sering kali tidak mengharuskan Anda mendapatkan izin, yang mungkin memerlukan atau tidak memerlukan kontraktor, tergantung pada peraturan bangunan setempat.

Terkadang, mengubah hasil akhir membutuhkan perubahan struktural. Misalnya, mengganti lantai laminasi dengan ubin mengharuskan Anda untuk memperkuat sistem lantai dengan balok dan subfloor baru yang akan menopang berat ubin serta menjaganya agar tidak retak.

Contoh-contoh tugas merenovasi rumah meliputi: 

  • Memperbaiki lantai,
  • Pengecatan,
  • Melapisi ulang lemari,
  • Menukar perlengkapan lampu.
  • Memperbarui perlengkapan pipa,
  • Mengganti perangkat keras pintu.
  • enambahkan trim. 

Baca juga: 10 Cara Membuat Rumah Kecil Tampak Mewah Tanpa Perlu Renovasi

Proses merombak 

Merombak rumah mencakup proyek-proyek yang merestrukturisasi properti, di antaranya memperluas dapur, menambah kamar mandi, atau membangun ruang berjemur. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com