JAKARTA, KOMPAS.com - Mengingat kita menghabiskan sepertiga dari hidup di tempat tidur, penting membuat kamar tidur harus menjadi tempat perlindungan yang tenang dan nyaman guna membantu mendapatkan tidur yang nyenyak demi menjaga kesehatan.
Stres, alkohol, dan gaya hidup yang salah sering menjadi penyebab dari sulitnya tidur pada malam hari.
Baca juga: 6 Cara Membuat Plafon Kamar Tidur Tampak Lebih Tinggi
Namun, selain itu, ada beberapa hal di kamar tidur yang dapat mengganggu memperoleh tidur berkualitas.
Dilansir dari Homes to Love, Kamis (1/9/2022), berikut beberapa cara membuat kamar tidur lebih tenang dan nyaman.
Untuk itu, pilih warna yang menenangkan di kamar tidur seperti biru lembut, merah muda, kuning, hijau, atau putih pucat guna membantu Anda tertidur lebih cepat.
Hal ini juga termasuk untuk warna seprai dan selimut. Sebaiknya pilih pola yang sederhana dan menenangkan.
Baca juga: 3 Warna yang Harus Dihindari di Kamar Tidur
Tempat tidur yang nyaman dan bantal penyangga yang tepat merupakan item terpenting untuk membantu tidur dengan mudah.
The Sleep Health Foundation merekomendasikanmenjaga kepala Anda dalam kesejajaran netral seperti yang dilakukan saat berdiri dengan postur yang baik.
Kualitas dan kenyamanan tempat tidur adalah rahasia tidur yang nyenyak, jadi berinvestasilah di kasur berkualitas baik.
Kain dan tenun yang berbeda mempengaruhi kemampuan bernapas (aliran udara) dan suhu tubuh.
Pilih benang alami yang lebih halus karena menciptakan celah yang lebih alami untuk aliran udara serta pelepasan panas yang lebih baik sehingga membuat Anda tetap sejuk dan nyaman sepanjang malam.
Baca juga: 5 Warna Cat Kamar Tidur yang Dapat Memberi Kenyamanan
Jagalah kebersihan dan kerapian kamar tidur setiap saat. Singkirkan semua pakaian dari lantai sebelum tidur serta jaga lemari pakaian tetap rapi dan pintunya tertutup pada malam hari. Selain itu, cobalah meminimalkan perabotan dan barang-barang di kamar tidur.
Banyak ahli tidur menyarankan paparan luas terhadap cahaya biru setelah matahari terbenam merupakan kontributor utama epidemi insomnia modern.