Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Gempa Jepang Masih Butuh Bantuan, 8.109 Orang Mengungsi

Kompas.com - 01/04/2024, 14:04 WIB
Albertus Adit

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Tiga bulan yang lalu, Semenanjung Noto dan sekitarnya di Jepang diguncang gempa berkekuatan magnitudo 7,6.

Total korban tewas yang terkonfirmasi akibat gempa pada 1 Januari 2024 tersebut mencapai 244 jiwa di Prefektur Ishikawa, dan tiga orang lainnya hilang.

Otoritas prefektur Ishikawa menyatakan hingga Jumat (29/3/2024), masih ada sebanyak 8.109 orang yang mengungsi di lokasi evakuasi.

Baca juga: Korban Tewas Gempa Jepang Tembus 161 Orang, Lansia 90 Tahun Diselamatkan

Bakan hampir setengah dari jumlah tersebut tinggal di hotel atau tempat lain yang jauh dari kampung halaman mereka.

Sebagaimana diberitakan lembaga penyiaran publik Jepang NHK pada Senin (1/4/2024), prefektur ini telah menerima 7.800 pendaftaran izin tinggal di perumahan sementara.

Tetapi, sejauh ini baru sekitar 900 unit yang selesai dibangun bagi korban gempa Jepang.

Dijelasan bahwa akan ada lebih banyak unit yang disiapkan agar bisa menampung semua pendaftar sekitar bulan Agustus.

Selain itu, air keran masih belum tersedia di sekitar 7.860 rumah tangga dan pelaku bisnis di bagian utara semenanjung yang dilanda gempa tersebut.

Kebanyakan mereka yang kekurangan air bersih berada di kota Suzu dan Wajima serta kota Noto dan Anamizu.

Hal itu menyebabkan banyak warga yang memutuskan untuk pindah sementara waktu dari kampung halamannya yang terkena gempa.

Alasannya ialah lapangan kerja dan pengasuhan anak, serta tidak adanya prospek untuk membangun kembali rumah yang rusak.

Baca juga: Tim Penyelamat Gempa Jepang Masih Fokus Cari Puluhan Orang yang Hilang

Sementara itu, otoritas terkait mengatakan akan berupaya melakukan pemulihan dan rekonstruksi dengan cara yang tepat agar dapat mendorong orang-orang tersebut untuk kembali ke kampung halaman mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com