Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas Gempa Jepang Tembus 161 Orang, Lansia 90 Tahun Diselamatkan

Kompas.com - 08/01/2024, 10:17 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

TOKYO, KOMPAS.com - Jumlah korban tewas akibat gempa Jepang yang terjadi pada Senin (1/1/2024) melonjak menjadi 161 orang. Sementara 103 orang masih belum ditemukan.

Pihak berwenang di Ishikawa pada Senin (8/1/2024) menyatakan bahwa proses evakuasi terkendala salju meski ribuan tim penyelamat telah dikerahkan.

Proses penyelamatan menjadi semakin sulit karena jalanan terputus akibat gempa, dan diperkirakan terjadi 1.000 tanah longsor.

Baca juga: Tim Penyelamat Gempa Jepang Masih Fokus Cari Puluhan Orang yang Hilang

Dalam dua hari terakhir, wilayah tersebut diselimuti salju sehingga mempersulit operasi penyelamatan.

Pada Sabtu (6/1/2024), seorang wanita berusia 90-an tahun bertahan hidup selama lima hari di bawah reruntuhan rumah di kota Suzu di Semenanjung Noto dan berhasil diselamatkan.

"Tetap bertahan!" terdengar suara tim penyelamat memanggil lansia tersebut, dalam rekaman polisi dari lokasi kejadian hujan yang dipublikasikan oleh media lokal.

"Kamu akan baik-baik saja!" mereka berteriak, dikutip dari AFP pada Senin (8/1/2024).

Lain halnya dialami oleh pria berusia 52 tahun yang kehilangan putranya yang berusia 21 tahun dan masih menunggu kabar tentang istrinya, ketiga anaknya yang lain, serta anggota keluarga lainnya.

Baca juga: Gempa Jepang Tewaskan 126 Orang, 210 Masih Belum Ditemukan

"Saya ingin mereka masih hidup. Tidak terpikirkan saya dibiarkan sendirian," katanya kepada lembaga penyiaran nasional, NHK.

Cuaca dingin juga dapat memperburuk kondisi lebih dari 28.800 orang di 404 tempat penampungan pemerintah.

Hujan yang turun terus-menerus telah meningkatkan risiko tanah longsor baru, sementara salju lebat dapat menyebabkan lebih banyak bangunan runtuh karena beban.

Sekitar 20.700 rumah tangga di wilayah Ishikawa masih mengalami pemadaman listrik pada hari Minggu. Lebih dari 66.100 rumah tangga hidup tanpa air.

"Prioritas pertama adalah menyelamatkan orang-orang yang tertimbun reruntuhan, dan menjangkau masyarakat terpencil," terang Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dalam wawancara dengan NHK pada Minggu (7/1/2024).

Militer telah mengirimkan kelompok kecil pasukan ke setiap komunitas terpencil dengan berjalan kaki.

Baca juga: UPDATE Gempa Jepang: 62 Orang Tewas, Masih Ada yang Terperangkap di Reruntuhan

"Pemerintah juga telah menerjunkan berbagai helikopter polisi dan pemadam kebakaran untuk menjangkau mereka," tambah Kishida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com