Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kompas.com - 28/03/2024, 14:06 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

METTUR, KOMPAS.com - K Padmarajan (65), pemilik bengkel ban di India yang dikenal sebagai Raja Pemilu karena kalah 238 kali, akan maju lagi ke pemilihan berikutnya tahun ini.

Ia sudah bertarung di pemilu sejak 1988 dari kampung halamannya di Mettur, Negara Bagian Tamil Nadu, India selatan.

Orang-orang pernah menetawainya ketika dia maju ke pemilu, tetapi Padmarajan ingin membuktikan diri bahwa rakyat jelata pun tetap bisa berpartisipasi.

Baca juga: Pria India Ini Jadi Dokter Terpendek di Dunia

“Semua calon mengincar kemenangan di pemilu,” kata Padmarajan, sambil mengenakan selendang cerah yang disampirkan di bahunya, dikutip dari kantor berita AFP pada Kamis (28/3/2024).

"Saya tidak," lanjut pria berkumis lebat itu. Baginya, kemenangan adalah ketika dia berpartisipasi, dan sewaktu kalah dia akan senang hati menerimanya.

Pemilu India 2024 bakal digelar selama enam minggu mulai 19 April. Padmarajan kali ini akan memperebutkan satu kursi parlemen di distrik Dharmapuri, Tamil Nadu.

Sang Raja Pemilu sudah mencicipi persaingan di berbagai tingkatan, mulai dari pemilu presiden sampai pilkada.

Dari tahun ke tahun, dia kalah dari Perdana Menteri Narendra Modi, mantan PM Atal Bihari Vajpayee dan Manmohan Singh, dan keturunan partai Kongres yaitu Rahul Gandhi.

“Kemenangan itu hal kedua,” ujar Padmarajan. “Siapa calon lawannya? Saya tidak peduli.”

Biaya yang dikeluarkan Padmarajan selama mengikuti pemilu tidak sedikit, diperkirakan sudah mencapai ribuan dollar AS selama lebih dari 30 tahun berpartisipasi.

Itu termasuk uang jaminan 25.000 rupee (Rp 4,75 juta) di pemilu yang lalu, dan tidak akan dikembalikan kecuali jika mendapat lebih dari 16 persen suara.

Baca juga: Kisah Tukang Sapu Menang Pilkada Lawan Partai Presiden gara-gara Gantikan Kotak Kosong

Satu-satunya "kemenangan" Padmarajan adalah tercatat sebagai kandidat India paling gagal di Limca Book of Records, arsip rekor negara untuk orang-orang India.

Adapun prestasi terbaiknya didapat pada 2011 saat mencalonkan diri dalam pemilihan majelis di Mettur. Dia memperoleh 6.273 suara, tetapi masih kalah jauh dibandingkan pemenang yang meraup lebih dari 75.000 suara.

“Saya bahkan tidak mengharapkan satu suara pun,” akunya. “Tetapi itu menunjukkan orang-orang menerima saya.”

Selain memiliki bengkel ban, Padmarajan juga melayani pengobatan homoeopati dan bekerja sebagai editor media lokal.

Padmarajan menyimpan catatan lengkap tentang surat-surat nominasi dan kartu identitas dari setiap kegagalannya menjadi pejabat. Semuanya dilaminasi agar aman disimpan.

“Saya tidak memikirkan kemenangan... kegagalan adalah yang terbaik. Kalau kita berpikir seperti itu, kita tidak akan stres."

Padmarajan mengaku akan terus berjuang dalam pemilu sampai napas terakhirnya, tetapi dia akan terkejut jika menang.

"Saya akan terkena serangan jantung," candanya sambil tertawa.

Baca juga: Viral Kisah Pria Kerja di Luar Negeri Dapati 4 dari 6 Anaknya Bukan Anak Kandung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com