JALUR GAZA, KOMPAS.com - Hind Rajab baru berusia enam tahun. Ia sempat memohon untuk diselamatkan setelah mobil keluarganya ditembaki di Kota Gaza yang dilanda perang.
Serangan tersebut meninggalkan ia sendirian, ketakutan, dan terluka, dikelilingi oleh jenazah-jenazah keluarganya yang tewas.
"Saya sangat takut," katanya dalam sebuah panggilan telepon yang putus asa kepada Bulan Sabit Merah Palestina.
Baca juga: Presiden AS: Tindakan Israel di Gaza Berlebihan, Perang Harus Dihentikan
"Tolong panggilkan seseorang untuk menjemput saya," ucapnya.
Namun, setelah lebih dari dua pekan upaya keras untuk mencapainya, jasad Hind ditemukan pada Sabtu (10/2/2024).
Jasadnya ditemukan bersama dengan kerabat dan dua petugas penyelamat Bulan Sabit Merah yang dikirim untuk menemukannya.
Bulan Sabit Merah dan Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas mengonfirmasi penemuan suram itu, dan menyalahkan pasukan Israel.
Kelompok militan Palestina, Hamas, mendesak kelompok-kelompok hak asasi manusia dan masyarakat internasional untuk mendokumentasikan apa yang mereka sebut sebagai "kejahatan yang mengerikan".
Ibu Hind, Wissam Hamada, menyalahkan kematiannya pada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden, serta semua orang yang bersekongkol melawan Gaza dan rakyatnya.
"Saya akan mempertanyakan di hadapan Tuhan pada Hari Kiamat nanti mereka yang mendengar tangisan putri saya untuk meminta pertolongan dan tidak menyelamatkannya," katanya kepada AFP.
Kasus Hind yang dipublikasikan secara luas ini muncul ketika lembaga-lembaga bantuan memperingatkan bahwa anak-anak dan keluarga-keluarga menanggung beban berat perang Israel dengan Hamas.
Baca juga: Sejarah Kekristenan di Gaza
"Anak-anak meninggal pada tingkat yang mengkhawatirkan di Gaza," kata badan PBB untuk anak-anak, UNICEF.
Ribuan orang telah terbunuh dan lebih banyak lagi yang terluka, dan yang lainnya terancam karena kekurangan makanan, air dan obat-obatan, tambahnya.
Hind terakhir kali terdengar kabarnya setelah terjebak di dalam mobil keluarganya bersama kerabat lainnya ketika mereka mencoba melarikan diri dari Kota Gaza dari serangan Israel.
"Hind dan semua orang yang ada di dalam mobil telah menjadi martir," kata kakek gadis itu, Baha Hamada, kepada AFP, Sabtu.