Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8.000 Pengungsi Dievakuasi dari RS Al-Amal, Palang Merah: Situasi di Gaza Lampaui Bencana

Kompas.com - 06/02/2024, 21:33 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Sekitar 8.000 pengungsi disebut telah dievakuasi dari Rumah Sakit Al-Amal yang terkepung di kota utama Gaza, Khan Yunis, tempat mereka mengungsi.

"Situasi kemanusiaan di Jalur Gaza melampaui bencana," kata Tommaso Della Longa, Juru Bicara Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) kepada para wartawan di Jenewa, Selasa (6/2/2024).

Ia mengatakan, Komite Internasional Palang Merah (ICRC) telah diberitahu bahwa RS Al-Amal, yang dikelola oleh Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS), sebagian besar telah dikosongkan setelah pengepungan yang panjang oleh pasukan Israel.

Baca juga: Tank-tank Israel Masih Serang RS di Gaza Palestina

"Sebanyak 8.000 pengungsi internal yang mencari perlindungan di rumah sakit Bulan Sabit Merah Palestina di Khan Younis telah meninggalkan rumah sakit tersebut kemarin," jelasnya, dikutip dari AFP.

Dia bercerita, RS Al-Amal telah dikepung selama lebih dari dua minggu, dikelilingi oleh penembakan dan pertempuran sengit.

Rumah sakit itu dihantam beberapa kali, termasuk pada Jumat (2/2/2024), ketika seorang sukarelawan PRC terbunuh.

Sekitar 100 pasien lansia, terluka dan cacat tetap berada di sana, dengan sekitar 100 staf dan sukarelawan, kata ICRC.

Bahkan sebelum evakuasi, Della Longa menyebut, RS Al-Amal telah menghadapi tantangan yang sangat besar, termasuk kekurangan obat-obatan, makanan, dan air.

"Mengisi kembali persediaan hampir tidak mungkin, begitu pula akses untuk ambulans," jelasnya.

PCRS mengatakan pada Selasa, bahwa pengeboman serta tembakan keras dan terus menerus di sekitar rumah sakit Al-Amal berlanjut, mengakibatkan pecahan peluru beterbangan di rumah sakit.

Baca juga: Pasukan Israel Serang RS di Gaza dan Tangkap Staf Medis, Korban Terluka Terabaikan

Dilindungi oleh hukum internasional

Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza mengatakan keadaan di rumah sakit Nasser di dekatnya juga mengkhawatirkan.

"Pendudukan Israel memperketat pengepungannya terhadap kompleks medis Nasser dan menargetkan perimeternya secara intensif," kata Juru Bicara Kementerian itu, Ashraf al-Qudra.

Dia menjelaskan, ada 450 orang yang terluka, 300 staf medis, dan 10.000 orang yang mengungsi di tempat itu.

Ashraf menyebut, para pasien kekurangan obat bius dan obat-obatan.

"Generator di kompleks medis Nasser akan berhenti dalam waktu empat hari karena kekurangan bahan bakar," katanya.

Dia juga menuduh pasukan Israel mencegah pergerakan ambulans.

Baca juga: RS di Gaza yang Hancur Kembali Buka Layanan, Hasil Perjuangan Berat WHO

Rumah sakit -yang dilindungi oleh hukum kemanusiaan internasional- telah berulang kali menjadi sasaran serangan Israel ke Gaza sejak perang meletus empat bulan lalu.

Militer Israel menuduh Hamas menggunakan fasilitas medis sebagai pusat komando, sebuah tuduhan yang dibantah oleh Hamas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com