Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tank-tank Israel Masih Serang RS di Gaza Palestina

Kompas.com - 27/01/2024, 17:34 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

GAZA, KOMPAS.com - Tank-tank Israel masih menyerang rumah sakit Al-Amal, salah satu dari beberapa fasilitas medis yang tersisa di Khan Younis, Palestina.

Bahkan rumah sakit tersebut kini dikepung dengan tembakan senjata berat. Hal itu diungkapkan masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina.

Dikutip dari AFP pada Sabtu (27/1/2024), militer Israel menuduh Hamas memiliki terowongan di bawah rumah sakit di Gaza dan menggunakan fasilitas medis sebagai pusat komando.

Baca juga: Hamas Rilis Video 3 Sandera Israel yang Ditahan di Gaza Pasca Keputusan Mahkamah Internasional

Meirav Eilon Shahar, duta besar Israel untuk PBB di Jenewa, minggu ini menuduh WHO berkolusi dengan Hamas dengan mengabaikan bukti-bukti Israel mengenai penggunaan militer rumah sakit di Gaza oleh Hamas.

Namun, Ketua Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus menolak tuduhan tersebut.

"Hal itu dapat membahayakan staf kami yang mempertaruhkan nyawa mereka untuk melayani para korban perang," kata dia.

Tedros mengatakan di platform media sosial X bahwa 350 pasien dan 5.000 orang yang kehilangan tempat tinggal akibat perang masih berada di rumah sakit dan pertempuran di sekitarnya masih terus berlanjut.

Baca juga: Mahkamah Internasional Resmi Perintahkan Israel Setop Genosida

Dia juga mengatakan Rumah Sakit Nasser kehabisan makanan, bahan bakar dan perbekalan.

Untuk itu ia menyerukan gencatan senjata segera sehingga bantuan kemanusiaan bisa masuk kembali.

Pertempuran sengit antara pasukan Israel dan kelompok Hamas telah berlangsung selama berhari-hari di sekitar Khan Younis.

Perang itu memaksa puluhan ribu orang mengungsi lebih jauh ke selatan ke Rafah di perbatasan dengan Mesir.

Dengan meningkatnya krisis kemanusiaan di Khan Younis dan wilayah utara Gaza, badan-badan PBB mengatakan sebagian besar dari sekitar 1,7 juta warga Palestina yang mengungsi akibat perang tersebut memadati Rafah.

Di Rumah Sakit Nasser milik Khan Younis, yang terbesar di kota yang terkepung, Doctors Without Borders mengatakan kapasitas bedah hampir tidak ada.

Organisasi bantuan medis internasional tersebut mengatakan dalam siaran persnya bahwa layanan medis di rumah sakit tersebut telah runtuh.

Baca juga: Mahkamah Internasional: Israel Harus Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza

Bahkan beberapa staf yang tersisa harus menghadapi persediaan sangat sedikit dan tidak cukup untuk menangani banyaknya korban perang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com