Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS di Gaza yang Hancur Kembali Buka Layanan, Hasil Perjuangan Berat WHO

Kompas.com - 12/01/2024, 18:39 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

GAZA, KOMPAS.com - Rumah Sakit terbesar di Gaza, Al-Shifa kini mulai membuka beberapa layanan kesehatan.

Meski RS ini terkena dampak paling parah akibat perang Israel-Hamas, pada Jumat (12/1/2024) ini mulai membuka layanan untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua minggu.

Demikian diungkapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dikutip dari AFP. WHO juga menyatakan bahwa pihaknya dan mitranya telah mencapai RS Al-Shifa di utara Jalur Gaza pada Kamis (11/1/2024) untuk mengirimkan bahan bakar dan pasokan medis yang sangat dibutuhkan.

Baca juga: Kunjungi Israel, Blinken Katakan Jumlah Korban Warga Sipil di Gaza Terlalu Banyak, Dorong Perdamaian Abadi

"Tim tersebut melaporkan bahwa Al-Shifa yang sebelumnya merupakan rumah sakit utama di Gaza, telah membuka layanan," kata Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di media sosial X.

Kini, RS tersebut memiliki 60 staf medis. Padahal sebelumnya telah menghentikan operasionalnya menyusul penggerebekan dan pendudukan oleh pasukan Israel pada November 2023.

Di RS tersebut juga memiliki bangsal bedah dan medis dengan 40 tempat tidur, unit gawat darurat, empat ruang operasi, layanan obstetri dan ginekologi darurat dasar.

"Ada unit hemodialisis terbatas, pelayanan laboratorium dan pelayanan radiologi dasar yang minim," imbuh dia.

Dia juga menjelaskan bahwa pihaknya telah mengirimkan 9.300 liter bahan bakar dan pasokan medis untuk mencakup 1.000 pasien trauma dan 100 pasien dialisis ginjal.

WHO telah berjuang selama lebih dari dua minggu untuk mencapai Al-Shifa dan rumah sakit lain di Gaza utara.

Dikatakan pula bahwa awal pekan ini WHO harus membatalkan enam misi yang direncanakan di sana karena kurangnya keamanan.

Rumah sakit, yang dilindungi hukum kemanusiaan internasional, telah berulang kali terkena serangan Israel di Gaza sejak perang meletus.

WHO mengatakan pekan ini hanya 15 dari 36 rumah sakit di Gaza yang berfungsi sebagian, sebagian besar berada di wilayah selatan.

Baca juga: WHO Sebut Rumah Sakit Al-Shifa Gaza Jadi Tempat Pertumpahan Darah

WHO juga telah lama menggambarkan keadaan buruk di beberapa rumah sakit yang hampir tidak berfungsi di wilayah utara, menghadapi kekurangan makanan, air bersih, obat-obatan dan bahan bakar.

Meskipun sebagian layanan di Al-Shifa dibuka, Tedros menekankan bahwa konsumsi bahan bakar jauh lebih tinggi, dan kebutuhan pasokan medis juga meningkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com