Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Israel Serang RS di Gaza dan Tangkap Staf Medis, Korban Terluka Terabaikan

Kompas.com - 23/01/2024, 08:19 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Reuters

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Pasukan Israel menyerbu satu rumah sakit dan mengepung rumah sakit lainnya di wilayah barat Khan Younis Palestina pada Senin (22/1/2024).

Karena RS diserang dan dikepung, maka korban terluka tak bisa masuk RS untuk mendapatkan perawatan medis.

Bahkan pasukan Israel juga menangkap staf medis di RS Al-Khair. Hal itu dikatakan juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al Qidra, dikutip dari Reuters pada Selasa (23/1/2024).

Baca juga: Pedemo Serbu Parlemen Israel, Tuntut Para Sandera Segera Dibebaskan

"Pasukan Israel maju untuk pertama kalinya ke distrik al-Mawasi dekat Pantai Mediterania, sebelah barat Khan Younis, kota utama di Gaza selatan. Di sana, mereka menyerbu rumah sakit Al-Khair dan menangkap staf medis," ujarnya.

Tak ada kabar dari Israel mengenai situasi di rumah sakit tersebut, dan kantor juru bicara militer tidak memberikan komentar.

Militer Israel kemudian mengatakan bahwa tiga tentaranya tewas pada hari Senin di Gaza selatan.

Qidra mengatakan sedikitnya 50 orang tewas semalam di Khan Younis, sementara pengepungan fasilitas medis menyebabkan puluhan orang tewas dan terluka berada di luar jangkauan tim penyelamat.

"Pendudukan Israel mencegah kendaraan ambulans bergerak untuk mengambil jenazah para martir dan yang terluka di wilayah barat Khan Younis," katanya.

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan tank-tank telah mengepung rumah sakit Khan Younis lainnya, al-Amal, markas besar badan penyelamat yang kehilangan kontak dengan staf di sana.

Baca juga: Uni Eropa Terus Tekan Israel Terkait Solusi Dua Negara

"Kami sangat khawatir dengan apa yang terjadi di sekitar rumah sakit kami," kata Tommaso Della Longa, juru bicara Federasi Internasional Masyarakat Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.

Israel mengatakan kelompok Hamas beroperasi di dalam dan sekitar rumah sakit, namun hal ini dibantah oleh Hamas dan staf medis.

"Upaya yang dipimpin oleh tim khusus telah dilakukan untuk memastikan warga sipil memiliki akses terhadap perawatan medis," terang Elad Goren dari COGAT, cabang Kementerian Pertahanan Israel yang berkoordinasi dengan Palestina.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby pada Senin (22/1/2024) mengatakan Israel mempunyai hak untuk membela diri.

"Kami berharap mereka melakukannya sesuai dengan hukum internasional dan untuk melindungi orang-orang yang tidak bersalah di rumah sakit, staf medis dan juga pasien," harap John Kirby.

Perang Israel-Hamas di Jalur Gaza selatan masih terus berlangsung, baik serangan dari udara, darat dan laut sejak perang dimulai pada Oktober 2023.

Video yang diambil dari jauh menunjukkan warga sipil yang tersebar berkeliaran di sekitar kota hantu yang penuh dengan tenda, pakaian yang ditinggalkan tergeletak di tali ketika suara tembakan terdengar dan asap membumbung ke langit.

Israel melancarkan serangan pekan lalu untuk merebut Khan Younis, yang kini dikatakan sebagai markas utama kelompok Hamas.

Baca juga: Krisis di Laut Merah Kini Ganggu Sektor Kimia Jerman

Pada hari Senin, Pasukan Pertahanan Israel mengatakan telah menemukan senjata, bahan peledak, roket dan fasilitas senjata serta menghancurkan terowongan dan infrastruktur bawah tanah dalam beberapa hari terakhir di Khan Younis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com