Gempa Magnitudo 7,0 Guncang Perbatasan China-Kirgistan

BEIJING, KOMPAS.com - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,0 terjadi di sepanjang perbatasan China dan Kirgistan pada Selasa (23/1/2024) pagi.

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), memperingatkan potensi kerusakan yang luas meskipun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Dikutip dari AFP pada Selasa (23/1/2024), gempa tersebut terjadi sekitar pukul 02.00 dini hari (18.00 GMT Senin) pada kedalaman 13 kilometer di wilayah Xinjiang, China.

Baca juga: 8 Tewas, 47 Orang Hilang akibat Tanah Longsor di China

Atau sekitar 140 kilometer sebelah barat kota Aksu, tempat media China melaporkan guncangan hebat dari gempa tersebut.

Dari penuturan seorang warga kepada kantor berita negara Xinhua, dikatakan bahwa orang-orang bergegas keluar untuk menyelamatkan diri di tengah guncangan. Meskipun suhu pagi hari sangat dingin yang berkisar -10 derajat celcius.

Orang-orang juga meninggalkan rumah mereka untuk mencari perlindungan di jalan di ibu kota Kirgistan, Bishkek.

Menurut seorang reporter AFP, gempa tersebut menyebabkan dinding berguncang dan perabotan bergeser.

Saluran TV lokal di ibu kota India, New Delhi, melaporkan gempa kuat terjadi di kota tersebut, yang berjarak sekitar 1.400 kilometer.

Pusat gempa berada di Kabupaten Wushi, lapor Xinhua.

Pada jam-jam berikutnya, serangkaian gempa bumi terjadi di wilayah tersebut, dengan kekuatan mencapai magnitudo 5,5.

USGS mengatakan kemungkinan adanya korban jiwa, meskipun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan di daerah pegunungan dan pedesaan tempat gempa terjadi.

"Kerusakan besar mungkin terjadi," kata laporan tersebut.

Pihak berwenang di Kazakhstan juga melaporkan adanya gempa, namun sejauh ini belum ada korban jiwa atau kerusakan besar yang terkonfirmasi.

Baca juga: China Desak Iran-Pakistan Menahan Diri, Imbas Serangan Kedua Pihak

Di Almaty, kota terbesar di Kazakhstan, warga berbondong-bondong keluar setelah gempa terjadi, menurut gambar yang diposting di media sosial dan outlet berita lokal.

Gempa bumi yang terjadi pada hari Selasa terjadi sehari setelah tanah longsor mengubur puluhan orang dan menewaskan sedikitnya delapan orang di barat daya China.