Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedemo Serbu Parlemen Israel, Tuntut Para Sandera Segera Dibebaskan

Kompas.com - 22/01/2024, 21:14 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Reuters

YERUSALEM, KOMPAS.com - Beberapa warga Israel yang termasuk keluarga korban sandera kelompok Hamas menyerbu sidang komite parlemen di Yerusalem pada Senin (22/1/2024).

Mereka menuntut agar anggota parlemen berbuat lebih cepat untuk segera menyelamatkan atau membebaskan para sandera.

Dikutip dari Reuters, aksi tersebut dilakukan sekitar 20 orang sebagai bentuk protes pada pemerintah dalam negeri.

Baca juga: Presiden Usulkan Kewarganegaraan Ukraina bagi Pejuang Asing yang Ikut Angkat Senjata

Pada aksi demo tersebut, seorang wanita menunjukkan foto tiga anggota keluarga yang termasuk di antara 253 orang yang ditangkap dalam serangan lintas perbatasan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Hingga kini, sekitar 130 orang masih ditahan setelah yang lain dibawa pulang dalam gencatan senjata bulan November.

"Hanya satu yang ingin aku hidupkan kembali, satu dari tiga!" seru wanita pengunjuk rasa setelah ikut serta dalam diskusi Komite Keuangan Knesset.

Pengunjuk rasa lainnya, yang mengenakan kaus hitam, mengacungkan tanda bertuliskan: "Anda tidak akan duduk di sini sementara mereka mati di sana".

"Lepaskan mereka sekarang, sekarang, sekarang!" teriak mereka.

Baca juga: Uni Eropa Terus Tekan Israel Terkait Solusi Dua Negara

Upaya AS, Qatar dan Mesir untuk menengahi pembebasan lainnya tampaknya masih jauh dari upaya Israel untuk menghancurkan Hamas serta tuntutan Hamas agar Israel menarik dan membebaskan ribuan warga Palestina termasuk militan senior dari penjara mereka.

Demonstrasi yang awalnya mendukung persatuan nasional kini menjadi lebih agresif.

Keluarga dan pendukungnya juga mulai berkemah di luar rumah dinas Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu serta gedung Knesset.

"Kami tidak akan meninggalkan dia sampai para sandera kembali," kata Eli Stivi, yang putranya, Idan, ditahan di Gaza.

Demonstrasi rutin di akhir pekan yang menuntut pembebasan para sandera dalam beberapa pekan terakhir diperkuat oleh demonstrasi menyerukan pemilu untuk menggulingkan pemerintah sayap kanan.

Sementara Forum Keluarga Sandera dan Orang Hilang menuntut pada Netanyahu dan menyatakan bahwa mereka tidak akan meninggalkan orang-orang yang diculik dalam bencana bulan Oktober 2023.

Baca juga: Krisis di Laut Merah Kini Ganggu Sektor Kimia Jerman

"Jika perdana menteri memutuskan untuk mengorbankan para sandera, dia harus menunjukkan kepemimpinannya dan secara jujur menyatakan posisinya kepada masyarakat Israel," katanya dalam sebuah pernyataan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

Global
Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Global
Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Global
Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com