Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu Indonesia 2024, Pemilu Terbesar di Dunia yang Digelar dalam Sehari

Kompas.com - 14/02/2024, 19:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Indonesia menyelenggarakan pemilihan umum presiden dan legislatif secara serentak pada tanggal 14 Februari.

Ini adalah pemilu satu hari terbesar di dunia.

Masyarakat Indonesia akan memilih presiden dan wakil presiden baru, DPR, DPRD, dan DPD di antara 20.000 jabatan administratif.

Baca juga: Proyeksi Hubungan Segitiga AS-Taiwan-China Pasca-Pilpres Taiwan

Dikutip dari Reuters, setiap pemilih akan memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden, anggota DPR di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten, serta seorang anggota DPD.

Ada sekitar 205 juta pemilih terdaftar dan jumlah pemilih yang berpartisipasi dalam pemilu sebelumnya sekitar 75 persen, menurut International Foundation for Electoral Systems, sebuah organisasi berbasis di Amerika Serikat yang menyediakan dukungan teknis untuk pemilu.

Para pemilih memiliki waktu enam jam untuk memberikan suara mereka.

Bilik suara akan diawasi oleh petugas pemilu, anggota partai, dan pengamat independen untuk menjaga agar tidak terjadi manipulasi.

Tempat pemungutan suara harus ditutup secara nasional sebelum penghitungan suara dapat dimulai.

Para pemilih memberikan suara secara rahasia dan mencelupkan jari mereka ke dalam tinta yang tak terhapuskan untuk mencegah pemungutan suara ganda.

Meskipun penghitungan suara resmi oleh lembaga jajak pendapat diperkirakan akan berlangsung hingga larut malam, penghitungan cepat oleh lembaga survei independen akan memberikan indikasi awal hasil pemilu.

Baca juga: Presiden Senegal Tunda Pilpres ke Desember, Picu Bentrokan, 3 Orang Tewas

Partai-partai politik membutuhkan 4 persen suara untuk lolos ke parlemen nasional.

Kandidat presiden membutuhkan lebih dari 50 persen suara yang masuk secara keseluruhan dan setidaknya 20 persen suara di lebih dari setengah provinsi di negara ini untuk menang.

Baca juga: Keputusan Biden Kampanye Pilpres lewat TikTok Panen Kritikan

Jika tidak ada yang berhasil mencapai target tersebut, pemilihan presiden putaran kedua akan diadakan pada Juni antara dua kandidat dengan suara terbanyak. Presiden berikutnya akan mulai menjabat pada Oktober.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com