Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Orang Tewas akibat Penembakan di Chicago, Polisi Masih Buru Pelaku

Kompas.com - 23/01/2024, 12:41 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AP News

CHICAGO, KOMPAS.com - Pihak berwenang masih memburu pelaku penembakan yang menewaskan delapan orang di tiga lokasi di pinggiran kota Chicago AS, Senin (22/1/2024).

Pelaku seorang diri tersebut masih melarikan diri, hingga membuat masyarakat setempat khawatir karena pelaku belum ditangkap.

Polisi di Will County dan Kota Joliet mengatakan, mereka tidak mengetahui motif pembunuhan tersebut.

Baca juga: 14 Orang Tewas akibat Penembakan Massal di Universitas Praha Ceko

Namun tersangka, Romeo Nance (23) mengenal para korban. "Satuan tugas buronan FBI membantu polisi setempat dalam mencari tersangka," kata Kepala Polisi Joliet, William Evans, dikutip dari AP News pada Selasa (23/1/2024).

Dijelaskan, para korban ditemukan pada hari Minggu dan Senin di tiga lokasi terpisah. Beberapa jam setelah peringatan di media sosial dikatakan bahwa pria tersebut dianggap berbahaya karena bersenjata.

Salah satu orang yang terbunuh ditemukan pada hari Minggu di sebuah rumah di Will County.

Sedang tujuh orang lainnya ditemukan pada hari Senin di dua rumah di Joliet, terletak sekitar 9,6 kilometer barat laut dari tempat kejadian pertama yang ditemukan polisi.

Pihak berwenang menduga bahwa penembakan lain di Joliet yang melukai seorang pria pada hari Minggu ada hubungannya dengan serangkaian penembakan pada Senin.

Baca juga: Tersangka Penembakan Massal di Lewiston AS Tewas, Diduga Kena Tembakan Sendiri

"Saya sudah menjadi polisi selama 29 tahun dan ini mungkin adalah TKP terburuk yang pernah saya alami," kata Evans saat konferensi pers di luar rumah Joliet pada Senin (22/1/2024) malam.

Sementara Wakil Kepala Daerah Will Dan Jungles mengatakan selama konferensi pers, para deputi telah mengintai salah satu rumah sejak Minggu malam untuk berjaga-jaga jika tersangka penembakan pertama yang mereka temukan kembali ke rumah mereka.

Karena tidak ada yang muncul, para deputi akhirnya mendatangi pintu salah satu rumah.

Tidak ada yang menjawab sehingga mereka menyeberang jalan menuju rumah lain, yang mereka tahu terhubung dengan rumah pertama dan menemukan mayat pertama. Namun Jungles tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Pihaknya juga belum memiliki indikasi berapa lama orang-orang yang berada di rumah tersebut telah meninggal. Dia mengatakan bahwa otopsi sedang berlangsung.

Evans mengatakan para korban yang ditemukan Senin di rumah-rumah tersebut adalah anggota keluarga.

Ketika ditanya apakah para korban adalah anggota keluarga tersangka, Jungles mengaku tidak bisa berkomentar kecuali mengatakan bahwa tersangka mengenal mereka.

Teresa Smart tinggal sekitar satu blok jauhnya dari tempat tujuh korban ditemukan, mengaku khawatir dan keluarganya tidak akan bisa tidur pada Senin malam.

Baca juga: Israel Usul Hentikan Pertempuran untuk Bebaskan Sandera, Apakah Perang Berhenti?

"Ini terlalu dekat dengan rumah," katanya, seraya menambahkan bahwa mobil polisi memblokir jalan-jalan di seluruh lingkungan tersebut.

"Saya terus melihat ke luar jendela dan memeriksa ulang pintu saya. Ini sangat menakutkan," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com