Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parlemen Turkiye Akan Mulai Pemungutan Suara Aksesi Swedia ke NATO

Kompas.com - 23/01/2024, 11:51 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

ANKARA, KOMPAS.com - Parlemen Turkiye pada Selasa (23/1/2024) akan melakukan pemungutan suara mengenai aksesi Swedia ke NATO, menurut laporan CNN Turk.

Jika Turkiye meratifikasi Swedia gabung NATO, maka tinggal Hongaria satu-satunya negara anggota aliansi pertahanan tersebut yang masih menahan proses aksesi.

Swedia-dan negara tetangganya, Finlandia-mendaftar masuk NATO setelah perang Rusia-Ukraina pecah hampir dua tahun lalu.

Baca juga: Militer Swedia Nyatakan Siap Perang, Warga Langsung Panic Buying

Sebelumnya, stasiun tv NTV menyebutkan bahwa pemungutan suara akan dilakukan pekan ini, tetapi tidak memberikan tanggal pastinya.

Finlandia menjadi anggota ke-31 NATO pada April 2023, menggandakan panjang perbatasan aliansi yang dipimpin Amerika Serikat (AS) tersebut dengan Rusia.

Sementara itu, Swedia mengalami kendala karena Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan sempat keberatan atas sikap Stockholm terhadap Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dianggap Ankara sebagai teroris.

Erdogan kemudian mencabut keberatannya setelah Stockholm menindak PKK, dan bulan lalu Komite Urusan Luar Negeri di Parlemen Turkiye menyetujui pengajuan Swedia.

Baca juga:

Namun, Erdogan mengajukan serangkaian tuntutan baru termasuk meminta AS menindaklanjuti janjinya mengirimkan jet tempur F-16 untuk angkatan udara Turkiye yang menua.

Bulan lalu, Erdogan membahas tuntutannya itu dengan Presiden AS Joe Biden yang berujar, permintaan Turkiye akan mendapat lampu hijau jika aksesi Swedia ke NATO berhasil dilakukan.

Baca juga: Alasan Mengapa Turki Tak Setuju Swedia dan Finlandia Gabung NATO

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com