Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer Swedia Nyatakan Siap Perang, Warga Langsung "Panic Buying"

Kompas.com - 13/01/2024, 15:59 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

STOCKHOLM, KOMPAS.com - Pernyataan dari militer dan Pemerintah Swedia untuk mendesak warga bersiap perang memicu panic buying, anak-anak ketakutan, dan perdebatan sengit di negara Nordik itu.

Meskipun Swedia ikut mengerahkan pasukan untuk misi perdamaian internasional, negara ini tak pernah terlibat langsung dalam konflik bersenjata sejak era Napoleon.

Oleh karena itu, pernyataan perang adalah hal yang asing bagi sebagian besar orang Swedia.

Baca juga: Suhu Ekstrem di Swedia Capai -43,6 Derajat Celsius, Terdingin dalam 25 Tahun

“Mungkin akan terjadi perang di Swedia,” kata Menteri Pertahanan Sipil Swedia Carl-Oskar Bohlin dalam konferensi pertahanan tahunan pada Minggu (7/1/2024).

Beberapa hari kemudian, pernyataan serupa juga disampaikan komandan angkatan bersenjata Swedia Micael Byden. Ia menunjukkan foto rumah-rumah terbakar dan dibom di Ukraina.

“Apakah Anda yakin Swedia bisa seperti ini?" tanya Byden kepada hadirin. Ia lalu menjelaskan bahwa pertanyaan itu bukan retoris.

Perang Rusia melawan Ukraina adalah langkah, bukan tujuan akhir, dari ambisi membangun wilayah dan menghancurkan tatanan dunia yang berbasis aturan,” tambahnya, dikutip dari kantor berita AFP pada Sabtu (13/1/2024).

Swedia pada Mei 2022 mengajukan permohonan untuk bergabung ke aliansi pertahanan NATO, mengakhiri dua abad kebijakan non-blok militer mereka.

Namun, permohonan yang diajukan berkaitan dengan pecahnya perang Rusia-Ukraina itu belum diratifikasi oleh Turkiye dan Hongaria sejauh ini.

Pada awal Desember 2023, Stockholm dan Washington menandatangani perjanjian yang mengizinkan pasukan AS beroperasi di Swedia.

Baca juga:

Byden kemudian mengatakan, Swedia perlu “mempersiapkan mental untuk perang.”

Pernyataan tersebut langsung tersebar luas di berita-berita nasional dan media sosial.

Selanjutnya, kelompok hak asasi anak Bris mengalami peningkatan panggilan hotline dari anak-anak yang khawatir akan kemungkinan perang.

“Banyak anak sudah cemas dan diperburuk oleh berita ini,” ujar Sekretaris Jenderal Bris, Magnus Jagerskog.

Ia menambahkan, pandemi Covid-19, perang di Ukraina dan baru-baru ini di Gaza membuat anak-anak takut.

Toko-toko juga melaporkan peningkatan tajam pembelian barang-barang terkait krisis, seperti radio darurat, jeriken, dan kompor kemah, mengakibatkan rak-rak di beberapa toko kosong.

Pernyataan pemerintah dan militer ini turut memicu perdebatan di Swedia mengenai seberapa mungkin terjadinya konflik skala penuh, atau apakah hanya sekadar menyebarkan rasa takut.

Baca juga: Kisah 1.000 Volvo Pesanan Korea Utara dari Swedia Tahun 1974, Tak Dibayar sampai Hari ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com