Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Serangan di Laut Merah, PBB Meminta Semua Pihak Tak Lakukan Eskalasi Konflik

Kompas.com - 13/01/2024, 13:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

SANAA, KOMPAS.com - Sekjen PBB Antonio Guterres melalui juru bicaranya Stephane Dujarric meminta semua pihak untuk tidak melakukan eskalasi konflik.

Hal itu ditujukan termasuk Amerika Serikat dan Inggris atas serangan terhadap kelompok Houthi Yaman.

Meski serangan tersebut dilakukan demi kepentingan perdamaian dan stabilitas regional.

Baca juga: 100 Rudal AS-Inggris Sasar 16 Lokasi Houthi Yaman

Pada Jumat (12/1/2024), Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan darurat mengenai serangan tersebut, beberapa hari setelah mengadopsi resolusi yang menuntut Houthi segera menghentikan serangan mereka terhadap kapal-kapal komersil di Laut Merah.

Pada pertemuan tersebut, Duta Besar AS Linda Thomas-Greenfield memperingatkan bahwa tidak ada kapal yang aman dari ancaman Houthi terhadap pelayaran di Laut Merah.

Namun, Duta Besar Rusia Vassili Nebenzia mengecam agresi bersenjata secara terang-terangan terhadap penduduk di Yaman.

Dikutip dari AFP pada Sabtu (13/1/2024), AS kembali melancarkan serangannya terhadap sasaran kelompok Houthi Yaman di hari Sabtu ini.

Hal itu diungkapkan oleh Komando Pusat AS, setelah Houthi yang didukung Iran memperingatkan akan adanya serangan lebih lanjut terhadap kapal-kapal di Laut Merah.

Meski demikian, serangan terbaru terhadap situs radar Houthi ini dikhawatirkan dapat menyebabkan konflik semakin meluas.

Namun, Inggris, Amerika Serikat dan delapan sekutunya menyatakan serangan yang dilakukan pada hari Jumat bertujuan untuk meredakan ketegangan.

"Semua kepentingan Amerika-Inggris menjadikan serangan itu sebagai sasaran yang sah," kata Dewan Politik Tertinggi Houthi.

Hussein al-Ezzi, wakil menteri luar negeri Houthi, menyatakan bahwa Amerika Serikat dan Inggris harus bersiap menanggung akibat yang besar tersebut.

Baca juga: PM Inggris: Serangan ke Houthi Yaman Perlu dan Sebanding

Diketahui, Houthi telah menguasai sebagian besar Yaman sejak perang saudara meletus pada 2014 dan merupakan bagian dari poros perlawanan yang didukung Iran terhadap Israel dan sekutunya.

Meski demikian, konflik yang melibatkan kelompok-kelompok yang bersekutu dengan Iran di Yaman, Lebanon, Irak dan Suriah telah meningkat sejak perang di Gaza yang dimulai pada awal Oktober 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com