Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Inggris: Serangan ke Houthi Yaman Perlu dan Sebanding

Kompas.com - 12/01/2024, 12:04 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

SANAA, KOMPAS.com - Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menyatakan, serangan udara AS dan Inggris yang dilakukan Jumat (12/1/2024) pagi terhadap Houthi di Yaman adalah hal yang perlu dan sebanding.

Hal itu dilakukan imbas dari serangan Houthi terhadap kapal-kapal dagang yang melintasi perairan Laut Merah.

"Meskipun ada peringatan berulang kali dari komunitas internasional, Houthi terus melakukan serangan di Laut Merah," kata Sunak dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP pada Jumat (12/1/2024).

Baca juga: Houthi Kembali Sasar Kapal Komersial, 2 Rudal Ditembakkan

"Oleh karena itu, kami telah mengambil tindakan yang perlu dan proporsional dalam membela diri, bersama Amerika Serikat. Serta untuk melindungi pelayaran global," terangnya.

Pernyataan PM Inggris itu menyusul komentar Presiden AS Joe Biden tentang serangan yang dilakukan terhadap kelompok Houthi, yang menguasai wilayah Yaman.

Biden menggambarkan serangan gabungan itu sebagai tindakan pertahanan diri. Namun juga memperingatkan ada tindakan lebih lanjut jika Houthi yang didukung Iran terus menyerang kapal-kapal di Laut Merah.

Ia mengatakan Australia, Bahrain, Kanada, dan Belanda juga telah memberikan dukungan non-operasional.

Kelompok Houthi telah meningkatkan serangan dalam beberapa pekan terakhir terhadap pelayaran di Laut Merah, jalur perairan penting yang dilalui 12 persen perdagangan dunia.

Saluran televisi Houthi Al-Massirah mengatakan serangan udara menghantam ibu kota Sanaa serta kota Hodeida dan Saada di Yaman.

Selain itu, pasukan AS dan Inggris pekan ini menembak jatuh 18 drone dan tiga rudal yang ditembakkan oleh Houthi di Laut Merah.

Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps mengatakan di platform media sosial X bahwa empat jet tempur Royal Air Force Typhoon ikut ambil bagian dalam serangan hari Jumat terhadap sasaran Houthi bersama pasukan AS.

PM Inggris menggambarkan tindakan Houthi sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab dan mengganggu stabilitas.

Baca juga: Houthi Tembakkan Rudal ke Kapal Kargo di Laut Merah, Ancam Pelayaran Dunia

Akibat adanya serangan dari kelompok Houthi tersebut mengganggu stabilitas pelayaran serta menaikkan harga komoditas.

"Hal ini tidak bisa dibiarkan. Inggris akan selalu membela kebebasan navigasi dan arus bebas perdagangan," tandas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com