Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tesla dan Volvo Berhenti Produksi Imbas Konflik di Laut Merah

Kompas.com - 13/01/2024, 13:52 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP,Reuters

BERLIN, KOMPAS.com - Tesla dan Volvo sementara menghentikan produksinya imbas konflik di Laut Merah.

Serangan oleh kelompok Houthi Yaman di jalur pelayaran terpenting di dunia tersebut berdampak pada produsen di Eropa.

Tak terkecuali perusahaan otomotif ternama Tesla dan Volvo yang menangguhkan beberapa produksi di Eropa karena kekurangan komponen.

Baca juga: Dampak Serangan di Laut Merah, PBB Meminta Semua Pihak Tak Lakukan Eskalasi Konflik

Dikutip dari Reuters pada Sabtu (13/1/2024), tarif pengiriman peti kemas melonjak lebih tinggi pada minggu ini.

Penyebabnya karena meningkatnya kekhawatiran bahwa kapal-kapal yang membawa pakaian hingga telepon genggam dan aki mobil harus menghindari Terusan Suez, rute tercepat antara Asia dan Eropa.

Pada Kamis (11/1/2024) malam, Tesla mengatakan kepada Reuters bahwa mereka akan menangguhkan sebagian besar produksi mobil di pabriknya di dekat Berlin mulai 29 Januari hingga 11 Februari 2024.

Alasannya karena kurangnya komponen setelah banyak kapal dialihkan ke ujung selatan Afrika.

"Konflik bersenjata di Laut Merah dan pergeseran rute transportasi antara Eropa dan Asia melalui Tanjung Harapan berdampak pada produksi di Gruenheide," terang pernyataan Tesla.

Baca juga: 100 Rudal AS-Inggris Sasar 16 Lokasi Houthi Yaman

"Waktu transportasi yang jauh lebih lama mengganggu rantai pasokan barang," imbuhnya.

Namun tidak disebutkan komponen apa yang tertunda saat tiba di pabrik, tempat mereka merakit kendaraan listrik untuk dijual di Eropa.

Sementara Volvo Car, menyatakan akan menghentikan produksi di pabriknya di Ghent di Belgia selama tiga hari pada minggu depan karena keterlambatan pengiriman gearbox.

Beberapa operator kapal tanker telah berhenti melintasi Laut Merah setelah serangan udara Amerika dan Inggris terhadap kelompok Houthi di Yaman, seiring dengan meluasnya konflik regional yang berasal dari perang Israel di Jalur Gaza.

Konflik regional itu menghambat perdagangan di jalur maritim penting lainnya.

Dikutip dari AFP pada Sabtu (13/1/2024), AS kembali melancarkan serangannya terhadap sasaran kelompok Houthi Yaman di hari Sabtu ini.

Hal itu diungkapkan oleh Komando Pusat AS, setelah Houthi yang didukung Iran memperingatkan akan adanya serangan lebih lanjut terhadap kapal-kapal di Laut Merah.

Meski demikian, serangan terbaru terhadap situs radar Houthi ini dikhawatirkan dapat menyebabkan konflik semakin meluas.

Baca juga: PM Inggris: Serangan ke Houthi Yaman Perlu dan Sebanding

Namun, Inggris, Amerika Serikat dan delapan sekutunya menyatakan serangan yang dilakukan pada hari Jumat bertujuan untuk meredakan ketegangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com