Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Norwegia Siap Pasok Amunisi ke Ukraina untuk Perang

Kompas.com - 23/01/2024, 10:09 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

OSLO, KOMPAS.com - Saat ini, Norwegia tengah memproduksi amunisi atau peluru artileri. Amunisi tersebut nantinya akan dipasok ke Ukraina.

Diketahui, beberapa negara Nordik telah meningkatkan upayanya untuk memasok amunisi yang sangat dibutuhkan bagi Ukraina.

Norwegia yang juga berbatasan dengan Rusia merasa ketakutan dengan invasi Rusia pada 2022 ke Ukraina tersebut.

Baca juga: Presiden Usulkan Kewarganegaraan Ukraina bagi Pejuang Asing yang Ikut Angkat Senjata

Sebagaimana diberitakan AFP pada Selasa (23/1/2024), di Raufoss, sekitar 100 kilometer utara Oslo, pabriknya memproduksi terus selongsong peluru yang kemudian akan diisi dengan bahan peledak di tempat lain.

"Selama kami memiliki mesin yang tepat dan operator yang tepat, tidak ada batasan produksinya," jelas insinyur proses, Sigbjorn Overboe.

Membuat jalur produksi baru

Guna mempercepat produksi, Norwegia mengumumkan pekan lalu akan menginvestasikan 2 miliar kroner ($191 juta) untuk meningkatkan kapasitas produksi amunisi dan rudalnya.

"Sangat penting untuk meningkatkan produksi di Eropa," kata Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Store kepada AFP.

"Kita sudah bertahun-tahun mengurangi industri senjata di Eropa. Perang di Ukraina mengingatkan kita bahwa industri ini harus ditingkatkan lagi," imbuh dia.

Baca juga: AS-Inggris Kembali Serang Houthi di Yaman, Ada 8 Terget Sasaran

Setengah dari dana tersebut akan digunakan untuk membeli mesin press baru dan peralatan permesinan baru, sehingga Nammo dapat membuka lini produksi tambahan.

"Dengan itu, kami akan melipatgandakan kapasitas produksi artileri kami," tutur Morten Brandtzaeg, CEO Nammo.

"Kami memilih untuk tidak menentukan volumenya, karena mungkin ada pihak lain yang malihat, namun kami akan segera memproduksi lebih banyak," jelasnya.

Finlandia dan Swedia juga telah mendedikasikan dana untuk meningkatkan produksi di lokasi Nammo di wilayah mereka.

Namun prosesnya yang mencakup beberapa tahapan pengolahan menjadi relatif lambat, sehingga sulit mengimbangi tingkat konsumsi di Ukraina.

Menurut para ahli, Ukraina menembakkan sekitar 200.000 peluru setiap bulannya ketika berperang melawan Rusia.

Meskipun Uni Eropa menargetkan untuk memasok satu juta peluru ke Ukraina pada akhir Maret, namun sejauh ini hanya 300.000 peluru yang secara resmi telah dikirimkan.

"Kami belum sampai di Eropa, kami terlambat 50 persen dari jadwal. Bahkan bantuan Amerika juga tidak pasti," terang konsultan risiko Stephane Audrand.

"Ada upaya dan pengumuman dalam beberapa minggu terakhir, namun ada juga persaingan antara produsen untuk pasokan dan bahan seperti serat kapas yang digunakan untuk bahan bakar propelan," jelas dia.

Baca juga: Pasukan Israel Serang RS di Gaza dan Tangkap Staf Medis, Korban Terluka Terabaikan

Hanya saja, untuk saat ini stok amunisi Amerika tetap memberikan kontribusi terbesar bagi Ukraina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com