Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Houthi Yaman? Kenapa Sekarang Diserang AS dan Inggris?

Kompas.com - 13/01/2024, 19:17 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Baru-baru ini kelompok Houthi Yaman diserang oleh Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Sebenarnya siapa Houthi itu?

Sebelumnya, kelompok Houthi telah menyerang kapal-kapal komersial yang berayar di perairan Laut Merah.

Hal itu dilakukan sebagai bentuk solidaritas Houthi kepada warga Palestina atas perang yang dilakukan Israel di Jalur Gaza sejak awal Oktober 2023.

Baca juga: 100 Rudal AS-Inggris Sasar 16 Lokasi Houthi Yaman

Meski sudah diperingatkan oleh komunitas internasional atas tindakan Houthi terhadap kapal-kapal dagang di Laut Merah, tetapi Houthi tetap menyerang kapal-kapal tersebut.

Untuk itulah pihak AS dan Inggris beserta sekutunya melakukan serangan terhadap Houthi di Yaman beberapa hari ini.

Presiden Joe Biden juga memperingatkan dalam sebuah pernyataan pada Kamis (11/1/2024) malam bahwa dia tidak akan ragu untuk mengambil tindakan lebih lanjut jika diperlukan.

Lantas, seperti apa kelompok Houthi dari Yaman itu?

Sebagaimana diberitakan Reuters pada Sabtu (13/1/2024), ini penjelasan mengenai siapa Houthi Yaman dan kenapa diserang AS dan Inggris.

Sejarah Houthi

Pada akhir tahun 1990-an, keluarga Houthi di ujung utara Yaman mendirikan gerakan kebangkitan agama untuk sekte Islam Syiah Zaydi, yang pernah memerintah Yaman tetapi wilayah utaranya menjadi miskin dan terpinggirkan.

Ketika perselisihan dengan pemerintah semakin meningkat, mereka melancarkan serangkaian perang gerilya dengan tentara nasional.

Baca juga: PM Inggris: Serangan ke Houthi Yaman Perlu dan Sebanding

Serta terjadi konflik perbatasan singkat dengan Arab Saudi.

Perang di Yaman

Perang dimulai pada akhir 2014 ketika Sanaa direbut oleh Houthi. Khawatir dengan semakin besarnya pengaruh Syiah Iran di sepanjang perbatasannya, Arab Saudi melakukan intervensi.

Arab Saudi sebagai pemimpin koalisi didukung Barat pada Maret 2015 untuk mendukung pemerintah yang didukung Saudi.

Kelompok Houthi menguasai sebagian besar wilayah utara dan pusat populasi besar lainnya, sementara pemerintah yang diakui secara internasional bermarkas di Aden.

Yaman telah menikmati lebih dari satu tahun keadaan yang relatif tenang di tengah upaya perdamaian yang dipimpin PBB. Arab Saudi telah mengadakan pembicaraan dengan Houthi dalam upaya untuk keluar dari perang.

Halaman:

Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com