Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu Bangladesh, PM Sheikh Hasina Berhasil Amankan Masa Jabatan Kelima

Kompas.com - 08/01/2024, 15:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

DHAKA, KOMPAS.com - PM Bangladesh Sheikh Hasina telah memenangkan masa jabatan kelima dengan partainya meraih tiga perempat kursi di parlemen dalam Pemilu Bangladesh 2024.

Hal itu diungkap oleh Sekretaris bersama Komisi Pemilihan Umum Bangladesh, Moniruzzaman Talukder, pada Senin (8/1/2024), sehari setelah pemungutan suara yang diboikot oleh oposisi.

"Partai Liga Awami telah memenangkan pemilu," jelas dia.

Baca juga: Kamp Terbakar, 4.000 Pengungsi Rohingya di Bangladesh Kehilangan Tempat Tinggal

Talukder mengatakan partai Hasina telah memenangkan 223 kursi. Namun, ia masih menerima dukungan dari anggota parlemen lainnya, termasuk dari partai-partai yang bersekutu.

"Ini adalah parlemen satu partai," kata Ali Riaz dari Illinois State University kepada AFP.

Dia menambahkan bahwa hanya sekutu-sekutu Liga Awami yang memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam Pemilu Bangladesh 2024.

Berdasarkan laporan awal, Pemilu kali ini pun hanya diikuti oleh 40 persen dari jumlah pemilih yang terdaftar.

Siapa Sheikh Hasina?

Hasina sebenarnya telah memimpin pertumbuhan ekonomi yang luar biasa di sebuah negara yang pernah dilanda kemiskinan parah tersebut.

Namun, pemerintahannya telah dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang merajalela dan penumpasan oposisi yang kejam.

Partainya hampir tidak memiliki saingan yang efektif di kursi-kursi yang diperebutkan.

Baca juga: 5 Orang Tewas Akibat Kereta di Bangladesh Diduga Dibakar

Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) yang beroposisi, yang barisannya telah dihancurkan oleh penangkapan massal, telah menyerukan boikot dan menolak untuk berpartisipasi dalam "pemilihan palsu" tahun ini. Mereka melakukan hal itu bersama dengan puluhan partai oposisi lainnya.

Hasina (76), yang telah menyerukan kepada warga untuk menunjukkan kepercayaan terhadap proses demokrasi, mencap BNP sebagai "organisasi teroris" setelah ia memberikan suaranya pada Minggu (7/1/2024).

Ketua BNP Tarique Rahman, yang berbicara dari Inggris di mana ia tinggal di pengasingan, menyebut hasil pemilu tersebut sebagai "aib bagi aspirasi demokratis Bangladesh".

Meenakshi Ganguly, dari Human Rights Watch, mengatakan pada Minggu bahwa pemerintah telah gagal meyakinkan para pendukung oposisi bahwa jajak pendapat akan berlangsung adil.

Dia memperingatkan bahwa ada banyak pihak yang khawatir akan adanya tindakan keras lebih lanjut.

Politik di negara berpenduduk 170 juta jiwa ini telah lama didominasi oleh persaingan antara Hasina, putri dari pemimpin pendiri negara ini, dan dua kali perdana menteri Khaleda Zia, istri dari mantan penguasa militer.

Baca juga: Peraih Nobel Yunus Dihukum dalam Kasus Ketenagakerjaan Bangladesh

Hasina telah menjadi pemenang yang menentukan sejak kembali berkuasa dalam sebuah kemenangan telak pada 2009, dengan dua jajak pendapat berikutnya yang disertai dengan ketidakberesan yang meluas dan tuduhan kecurangan.

Zia (78) telah dihukum karena korupsi pada tahun 2018 dan sekarang dalam kondisi sakit di sebuah rumah sakit di Dhaka. Kepala BNP Rahman adalah putranya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com