Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Sopir Truk, Kini Giliran Petani Polandia yang Protes ke Ukraina

Kompas.com - 07/01/2024, 08:24 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WARSAWA, KOMPAS.com - Petani Polandia mengikuti jejak para sopir truk negara itu dengan melakukan demonstrasi terhadap Ukraina atas persaingan yang menurut mereka tidak sehat.

Pada Sabtu (6/1/2024), demo petani Polandia dihentikan setelah pengunjuk rasa menandatangani perjanjian dengan Pemerintah Polandia.

Adapun sopir truk Polandia masih melanjutkan blokade tiga titik perbatasan utama ke Ukraina. Mereka menentang pelonggaran akses Uni Eropa bagi perusahaan-perusahaan Ukraina.

Baca juga: Oposisi Menang Pemilu Polandia, Siap Bentuk Koalisi Baru

“Kami menandatangani perjanjian dengan pemerintah dan kami menunggu implementasinya. Blokade ditangguhkan sampai tuntutan kami dipenuhi,” kata Roman Kondrow, salah satu panitia demo petani Polandia, kepada wartawan AFP.

Setelah musim liburan, para petani melanjutkan blokade mereka pada Kamis (4/1/2024) di persimpangan Medyka di Polandia selatan. Lalu lintas kargo kedua negara pun terganggu.

Para petani mengeluhkan penurunan harga sejak awal tahun lalu sebagai akibat dari impor sereal dari Ukraina.

Baca juga:

Perjanjian yang ditandatangani dengan Kementerian Pertanian Polandia menyediakan beberapa subsidi serta pinjaman murah yang selama ini diminta oleh para petani.

Pada Rabu (3/1/2024), Perdana Menteri baru Polandia Donald Tusk mengatakan akan mencoba meyakinkan para sopir truk untuk tidak menggunakan blokade sebagai metode membela kepentingan mereka.

Dia menekankan, kabinetnya akan melakukan apa pun untuk melindungi kepentingan mereka saat menghadapi persaingan tidak setara.

Baca juga: Hasil Pemilu Polandia, Partai-partai Oposisi Menang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com