Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Mossad Tebar Ancaman Setelah Pemimpin Hamas Terbunuh di Beirut

Kompas.com - 04/01/2024, 17:01 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

TEL AVIV, KOMPAS.com - Kepala Badan Intelijen Luar Negeri Israel (Mossad) David Barnea bersumpah untuk melacak dan membunuh semua pemimpin Hamas yang bertanggung jawab atas serangan terhadap Israel.

Seruan itu datang kurang dari sehari setelah serangan pesawat tak berawak di Lebanon menewaskan pejabat paling senior kedua di organisasi tersebut.

David Barnea pada Rabu (3/1/2024) mengatakan, Mossad berkomitmen untuk menyelesaikan masalah dengan para penyerang yang turun ke Gaza pada tanggal 7 Oktober lalu dan mereka yang merencanakan serangan tersebut.

Baca juga: Iran Eksekusi Mata-mata Mossad Israel karena Sebar Informasi Rahasia

Dilansir dari Guardian, Barnea berbicara pada pemakaman mantan direktur Mossad Zvi Zamir, yang mengawasi pembalasan berdarah Israel terhadap kelompok-kelompok militan Palestina setelah pembunuhan atlet-atlet Olimpiade Israel di Munich tahun 1972.

"Ini akan memakan waktu, seperti halnya pembantaian di Munich, tetapi kami akan menumpahkan darah mereka di mana pun mereka berada... Setiap ibu harus tahu bahwa jika putranya berpartisipasi, secara langsung atau tidak langsung, dalam pembantaian 7 Oktober, darahnya akan tertumpah di atas kepalanya sendiri," kata Barnea kepada para pelayat.

Israel belum secara resmi mengaku bertanggung jawab atas serangan di pinggiran kota Beirut selatan yang menewaskan Saleh al-Arouri, wakil kepala politik Hamas.

Dalam beberapa bulan terakhir, para pejabat Israel telah berjanji akan mengulangi kampanye yang diluncurkan setelah Munich, yang menyebabkan lebih dari banyak pembunuhan di negara-negara Eropa, Afrika Utara, dan Lebanon.

Baik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu maupun Kepala Shin Bet Ronen Bar, telah berjanji kepada publik dan anggota parlemen untuk memburu para pemimpin Hamas di luar negeri.

Israel telah melancarkan perang selama hampir tiga bulan melawan Hamas di Gaza setelah kelompok Palestina itu melancarkan serangan 7 Oktober ke Israel selatan yang mengakibatkan tewasnya sedikitnya 1.200 orang, sebagian besar warga sipil.

Serangan yang dilancarkan oleh Israel di Gaza setelah serangan tersebut telah menewaskan sedikitnya 22.313 warga Palestina di sana, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas.

Para pejabat Hamas menyatakan pembangkangan setelah pembunuhan Arouri, 58 tahun.

Baca juga: Mossad Israel Dilaporkan Terlibat Penculikan Warga Palestina di Kuala Lumpur

"Kami mengatakan kepada penjajah kriminal Israel bahwa pertempuran di antara kita terbuka," kata Husam Badran, seorang anggota politbiro Hamas.

Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas, mengatakan bahwa organisasinya lebih kuat dan punya tekad setelah serangan tersebut, yang menewaskan enam pejabat Hamas lainnya.

Pembunuhan tersebut telah meningkatkan kekhawatiran akan pecahnya kekerasan di perbatasan utara Israel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

WNI di Singapura Luncurkan 'MISI', Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

WNI di Singapura Luncurkan "MISI", Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

Global
Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Global
Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Global
Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Global
Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Global
Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Global
Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Global
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Global
Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Global
Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Global
Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Global
Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Internasional
Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com