Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO: Covid-19 Varian Baru JN.1 Menyebar Pesat di Dunia, Begini Kasusnya di Indonesia

Kompas.com - 31/12/2023, 16:44 WIB
BBC News Indonesia,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

JENEWA, KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut Covid-19 varian baru JN.1persebarannya meningkat secara pesat di dunia, termasuk di India, China, Inggris, dan Amerika Serikat.

Di Indonesia, Kementerian Kesehatan mengonfirmasi kematian satu orang pasien Covid-19 yang terinfeksi varian ini.

WHO menyatakan bahwa subvarian baru dari strain Omicron, JN.1, adalah variant of interest (varian yang diperhatikan) akibat penyebarannya yang pesat di banyak negara di dunia.

Baca juga: Jumlah Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Singapura Melonjak, Tertinggi di 2023

WHO juga menambahkan bahwa risiko JN.1 bagi publik sekarang masih rendah dan vaksin-vaksin yang ada saat ini dapat memberikan perlindungan terhadap subvarian ini.

Kendati demikian, WHO memperingatkan publik untuk berhati-hati karena Covid dan infeksi-infeksi lainnya dapat meningkat lainnya menjelang musim dingin di negara Eropa.

Berbagai virus yang menjangkiti saluran penasaran seperti flu, virus pernapasan syncytial (RSV), dan pneumonia anak juga dikabarkan tengah meningkat di belahan bumi utara, sebagaimana dilaporkan wartawan BBC untuk rubrik kesehatan Philippa Roxby.

Bagaimana penyebaran JN.1 saat ini?

Virus penyebab Covid secara konstan terus berubah seiring waktu dan terkadang memunculkan varian-varian baru.

Omicron telah menjadi varian dominan secara global untuk beberapa saat.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kini tengah melacak sejumlah variant of interest yang berkaitan dengan Omicron -termasuk JN.1- kendati belum ada satupun yang dianggap mengkhawatirkan.

Namun, JN.1 menyebar secara cepat di penjuru dunia.

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik, Malaysia Tak Berencana Terapkan Kembali Pembatasan

Saat ini, subvarian JN.1 adalah yang paling cepat pertumbuhannya di Amerika Serikat dengan infeksi sebanyak 15-29 persen, menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.

Otoritas kesehatan Inggris menyatakan JN.1 mencakup sekitar 7 persen dari kasus tes positif Covid berdasarkan analisa laboratorium. Mereka menambahkan akan terus mengawasi semua data terkait JN.1 dan varian lainnya.

Adapun di Indonesia, terdapat 112 kasus Covid varian JN.1 per 29 Desember 2023.

Kasus diprediksi meningkat

JN.1 dikabarkan menyebar secara cepat di seluruh wilayah dunia, barangkali karena sub varian ini punya mutasi tambahan dari segi peningkatan protein dibandingkan varian BA.2.86 (JN.1 adalah turunan dari varian ini).

“Diduga bahwa varian ini dapat menimbulkan peningkatan kasus-kasus Sars-Cov-2 (coronavirus) di tengah melonjaknya infeksi virus dan bakteri lainnya, terutama di negara-negara yang memasuki musim dingin,” tutur WHO dalam penilaian risiko mereka.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com