KYIV, KOMPAS.com – Masih ada beberapa hal baru yang terjadi mewarnai perang Rusia-Ukraina hari ke-650 pada Selasa (5/12/2023).
Ini termasuk, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tiba-tiba membatalkan kehadiran dalam pertemuan dengan para senator AS padahal untuk membahas pendanaan militer yang berkelanjutan.
Sementara itu, Kremlin mengatakan, Presiden Vladimir Putin akan mengunjungi Arab Saudi dan Uni Emirat Arab pada Rabu ini.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-649 Serangan Rusia ke Ukraina: AS Kehabisan Uang | Jenderal Rusia Terbunuh
Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-650 yang dapat Anda simak:
Kremlin pada Selasa mengatakan, Presiden Iran Ebrahim Raisi akan mengunjungi Rusia pada Kamis (7/12/2023), untuk melakukan pembicaraan dengan Vladimir Putin.
"Saya dapat memastikannya. Akan ada perundingan Rusia-Iran pada 7 Desember," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan ketika ditanya tentang laporan media tentang kunjungan Raisi yang akan datang.
Putin sendiri pernah mengunjungi Iran pada Juli tahun lalu dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov melakukan perjalanan ke Teheran pada Oktober untuk melakukan pembicaraan dengan rekan-rekan regionalnya.
Kremlin pada Selasa juga mengatakan, bahwa Presiden Vladimir Putin akan mengunjungi Arab Saudi dan Uni Emirat Arab pada Rabu ini.
Putin telah membatasi perjalanan internasionalnya sejak mengerahkan pasukan ke Ukraina, dan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional untuk Putin atas tuduhan kejahatan perang berupa mendeportasi anak-anak Ukraina secara tidak sah.
“Presiden Putin akan melakukan kunjungan kerja ke UEA dan Arab Saudi besok,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan, sebagaimana dikutip dari AFP.
Dia mengatakan, pemimpin Rusia akan membahas hubungan bilateral, konflik antara Israel dan Hamas, dan politik internasional.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-648 Serangan Rusia ke Ukraina: Pertempuran Avdiivka Melambat | Lukashenko ke China
Bea Cukai Finlandia pada Selasa mengemukakan, dua perusahaan Finlandia diduga mengekspor drone dan produk rahasia militer lainnya senilai lebih dari tiga juta euro ke Rusia yang melanggar sanksi UE.
“Ada enam tersangka kriminal, salah satunya telah ditahan sejak September,” kata badan bea cukai dalam sebuah pernyataan.
Dikatakan bahwa hampir 3.500 drone diperkirakan berakhir di Rusia sebagai akibatnya.
Dalam konflik di Ukraina, drone telah banyak digunakan, termasuk pengintaian dan pengiriman bahan peledak.